Sukajaya, BogorUpdate.com
Puluhan warga Kampung Sawah Desa Sipayung Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor kini telah dirawat di Puskesmas Sukajaya yang dilakukan oleh tim kesehatan secara intensif. Pemantauan secara bertahap pun dilakukan petugas Puskesmas dalam menangani warga yang keracunan akibat bahan pangan yang dikonsumsi oleh warga.
Puluhan warga diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan usai acara tahlilan disalah satu rumah warga dan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat untuk dilakukan perawatan.
Kepala Puskesmas Sukajaya Asep Saepulloh menjelaskan, kondisi warga yang mengalami keracunan diduga setelah menyantap makanan usai diacara tahlilan disalah satu rumah warga.
Dari 42 korban keracunan warga mengalami muntah muntah dan kejang usai menyantap makanan besek dari acara tahlilan itu pada senin malam itu terasa mual dan muntah.
“Dari 42 warga korban keracunan yang dialami saat ini yang dirawat tinggal 19 orang. Namun satu orang pasien berusia lima tahun dirujuk ke RSUD Leuwiliang karena kejang kejang,” terang nya kepada wartawan selasa (20/10/20).
Tambah Asep, menjelaskan, informasinya mereka habis makan besek yang didapat dari acara tahilan, lalu mengeluh mual dan muntah muntah, dari 42 warga korban keracunan makanan itu semuanya dilarikan ke puskesmas agar bisa segera ditangani.
Asep menyebutkan, beberapa jam setelah mendapatkan pertolongan medis, kondisi para korban berangsur membaik dan pulih.
“Alhamdulillah, kami pihak petugas puskesmas langsung mengambil langkah penanganan pertama untuk dilakukan pemeriksaan hingga dirawat inap, semuanya sudah berangsur pulih sehingga diperbolehkan pulang bagi warga yang sudah membaik, namun pihak puskesmas tetap menyarankan agar terus kontrol kepuskesmas,” jelasnya.
Terpisah Camat Sukajaya Rosidin mengatakan, untuk sementara masih ada warga korban keracunan masih dirawat di Puskesmas Sukajaya. Untuk mengetahui penyebab keracunan warga pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menurunkan tim Survaylen dan mengambil sample makanan untuk di Lab.
“Hasil lab nya nanti karena belum keluar, kita tunggu penenelitian yang dilakukan oleh tim kesehatan dari Dinkes. Saat ini pihak Kecamatan pun terus melakukan pemantauan untuk melihat perkembangan pasieun korban keracunan yang masih dalam penanganan oleh pihak puskesmas,” pungkasnya.
(Gus/Bing)
