Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Disperkim Sosialisasikan Program Rutilahu untuk 40 Rumah di Desa Cileungsi Kidul

×

Disperkim Sosialisasikan Program Rutilahu untuk 40 Rumah di Desa Cileungsi Kidul

Sebarkan artikel ini

Cileungsi, BogorUpdate.com – Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) menggelar sosialisasi Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Selasa (22/7/25).

Program ini menyasar 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berada di Kampung Rawa Belut, RW 06, tepatnya di RT 01, RT 02, dan RT 03.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Cileungsi Kidul, Hamzah Fansuri, yang juga bertindak sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), menjelaskan bahwa LPM sebelumnya telah mengajukan 97 rumah untuk menerima bantuan Rutilahu ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Namun, setelah melalui proses verifikasi oleh Tim Pelaksana Lapangan (TPL) dari Dinas Perumahan Kabupaten Bogor, hanya 40 rumah yang dinyatakan memenuhi syarat.

“Dari 97 rumah yang kami ajukan, 60 rumah disetujui oleh provinsi. Setelah diverifikasi oleh tim dari kabupaten, hanya 40 rumah yang disetujui untuk pelaksanaan tahun ini,” ujar Hamzah.

Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan bahwa program Rutilahu bukan untuk membangun rumah baru, melainkan memperbaiki kondisi rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi lebih layak. Fokus perbaikan yang rusak atau tidak memenuhi standar kelayakan.

Setiap rumah akan mendapatkan bantuan senilai Rp 20 juta, dengan rincian sebagai berikut: Rp 17,5 juta untuk bahan/material bangunan, Rp 2 juta untuk upah tukang dan Rp 500 ribu untuk biaya operasional.

Bantuan akan diberikan dalam bentuk barang/material, bukan uang tunai. Untuk itu, LPM telah melakukan survei dan pengajuan harga ke empat toko material di wilayah sekitar, dan saat ini tengah menentukan toko mana yang akan menjadi penyedia.

“Kita sudah survei empat toko material dan mengajukan harga. Tinggal pilih toko mana yang akan digunakan,” jelas Hamzah.

Selanjutnya Ia juga menyampaikan, pengerjaan diperkirakan akan dimulai pada bulan Agustus 2025, dengan target waktu sekitar satu minggu untuk setiap rumah.

“Dengan anggaran upah tukang Rp 2 juta, kita menargetkan satu rumah selesai dalam waktu satu minggu. Kami harap ada kerja sama yang baik antara RT, RW, dan warga agar program ini berjalan lancar,” tambahnya.

“Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah dengan menghadirkan hunian yang lebih layak, sehat, dan aman,” pungkasnya. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *