
Bogor – Update
Pasca Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, masyarakat yang ingin melakukan penjualan atau pembelian barang di internet diharapkan lebih hati-hati agar tidak tertipu.
Salah satu situs jual beli online, olx.co.id kerap dijadikan tempat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya, alias menipu orang.
Minggu (2/7/2017), Prabowo, warga Baranangsiang, Bogor Timur, nyaris kena tipu. Mulanya dia ingin menjual telepon genggamnya senilai Rp3,9 juta di OLX. Sekitar 8 jam setelah iklan di publikasikan, ada pesan WhatsApp masuk dari nomor 087796575248.
“Hp yang iklan di olx nya masi ada ya gan?, ada minusnya gan?, bisa liat fotonya gan?,” kata calon pembeli mengawali percakapan di WA.
Kemudian, penjual pun dengan ramah menawarkan, dan mengirimkan foto barang yang dijualnya.
Selanjutnya, calon pembeli menanyakan lokasi penjual. Karena beda wilayah, penjual di Bogor dan calon pembeli di Desa Gebang Raya, Tangerang, dia meminta barang dikirm saja melaui jasa pengiriman JNE.
“Ok gan saya deal, 3,9 udah termasuk ongkir ya? ” tanya calon pembeli.
“Ok gan, proses gan,” jawab penjual.
Tidak lama setelah itu calon pembeli pun mengirimkan identitas dan alamat untuk tujuan pengiriman barang. “Ini gan alamat saya SIGIT EKA PRAMANTO, Kota Tangerang, Perum Keroncong permai, Blok EB.13 No.50, Rt 006. Rw 014, Desa gebang raya, Kec. Periuk, Kode pos 45652.” Tulis calon pembeli
Selanjutnya, oknum tersebut menayakan rekening dan jenis kartu ATM di bank yang dimiliki penjual. Karena hanya memiliki kartu ATM dari bank BCA, penjual mendapat pertanyaan apakah memiliki nomor rekening lain selain BCA.
“Maaf agan ada rekening lain selain BCA gan?” ucap calon pembeli melalui pesan WA.
Penjual menjelaskan tidak ada nomor rekening di luar BCA. Ada rekening BTPN dan BNI tapi tidak bisa langsung cek saldo. Oknum tersebut selanjutnya menyetujui untuk transaksi bisa melaui rekening ponsel e-cash mandiri ke bank BCA.
” Ok gan nggak papa saya transfernya pakai rekening ponsel mandiri e-cash ya gan, nanti bukti transfernya saya kirim.” kata calon pembeli.
Setelah memberikan nomor rekening, 15 menit kemudian oknum tersebut mengirim gambar bukti transfer yang isinya informasi sudah melakukan transfer uang.
Namun, distruk tertulis Mandiri e-cash. “keterangan pemberitahuan kepada penerima untuk pengambilan dana di mesin ATM mandiri dengan mengaktifkan no e-cash dana dan otp Rp dana secara langsung dikarenakan uang yang ditransfer uang elektronik. Call mandiri 14000”.
“Ini uang nya saya transfer nya pakai mandiri e-cash ya gan, 3jt 900rb ya gan, Agan tinggal aktifkan kode OTP dana nya aja di mesin atm mandiri nya.” kata oknumn itu.
Sebelum mengirim barang, penjual lebih dahulu melakukan pengecekan uang yang katanya sudah ditransfer ke rekening. Setelah di cek, ternyata tidak ada uang yang masuk.
“Saya cek, dana belum masuk gan, waduh saya ga ngerti e-cash gan, gmn caranya gan?,” tanya penjual.
“Ooo, ini agan tinggal aktifkan kode OTP dana nya aja di mesin atm mandiri nya gan, untuk mencairkan dananya,” jawab oknum itu.
Selang beberapa menit, oknum tersebut telepon dengan nomor 085608094459, dan inti percakapannya meminta penjual untuk bergegas ke ATM mandiri dan mengaktifkan kode OTP, supaya dana yang katanya sudah di transfer bisa dicairkan, agar barang bisa segera di kirim.
Rasa curiga pun terlintas di hati penjual. Karna tidak mengerti tentang e-cash, untuk meyakinkan perasaannya penjual langsung membuka situs tentang e-cash di beranda google.
Di beberapa situs blog yang menuliskan artikel tentang modus penipuan e-cash di OLX dan beberapa online shop. Dari cara menanyakan barang yang dijual dan bukti transfer yg di kirim oleh oknum, semua hampir sama seperti yang di alami penjual itu.
Mengetahui hal itu, penjual pun akhirnya tertawa. Apalagi setelah mendapat info dari teman yang bekerja di bank mengatakan hal tersebut merupakan salah satu modus penipuan baru.
Penjual menyimpulkan untuk transfer sesama e-cash yang menggunakan kode OTP, untuk transfer ke bank sementara hanya bisa ke bank mandiri, dan itupun dana langsung masuk ke rekening tanpa harus menggunakan kode OTP.
Tak sampai di situ, karna rasa penasaran penjual tentang modus penipuan ini, penjual berpura-pura menanyakan sistem pencairan uang e-cash tersebut.
“Berarti saya harus pake atm mandiri gitu gan ?, Gan pencairan kena biaya admin ga ya ? Soalnya rekening saya kosong,” tanya penjual.
“Iya gan, kalau mau tarik dana e-cash harus mempunyai limit 550rb gan, kalau ga mencukupi ga bisa di tarik gan.” jawab oknum penjual.
Tidak lama kemudian oknum tersebut telepon lagi menggunakan nomor yg sama, oknum tersebut meminta agar penjual meminjam uang kepada teman atau saudara penjual sebesar Rp 550rb agar mencukupi limit dan bisa menarik uang e-cash.
“Nanti saya coba minta tolong temen transfer supaya bisa tarik uangnya ya gan,” jawab penjual lewat saluran telepon.
Selanjutnya, penjual berpura-pura sudah mendapatkan pinjaman beruba uang tunai, dengan alasan harus setor tunai sedangkan bank sudah tutup, penjual menawarkan pencairan dananya di hari esok atau lusa.
“Wah gan OTP nya nggak boleh perubahan tanggal gan, Walah gan uang saya bisa hilang gan kalau udah perubahan tanggal.” jelas oknum.
Prabowo (Penjual) pun tidak merespon pesan si oknum. Esok harinya, penjual kembali mengirim pesan kepada oknum dengan berpura-pura sudah stor tunai di bank, dan penjual pergi ke ATM mandiri terdekat mencoba untuk melakukan pencairan dana.
Kurang dari 5 menit oknum tersebut langsung menelepon penjual, ia menjelaskan cara-cara pencairan dana e-cash di mesin ATM mandiri.
“agan ikutin perintah saya ya, nanti setelah selesai agan akan diminta memasukan kode OTP, nanti kodenya saya kasih ya gan karna kode ini hanya bisa di gunakan 5 menit.” kata oknum di saluran telepon dengan logat seperti customer servive (cs).
Di tengah penjual melakukan perintah yang di jelaskan oknum tersebut di mesin ATM, penjual menemukan keganjalan. Ternyata perintah yang di berikan oknum kepada penjual itu untuk mengisi/topup saldo e-cash milik oknum pembeli tersebut.
Jadi jika penjual memasukan kode OTP yang di berikan oknum pembeli, otomatis dana yang ada di rekening penjual terkirim ke e-cash oknum pembeli.
“Kode OTP sudah saya masukan gan, dsini laporannya transaksi berhasil gan, brarti dana sudah bisa dicairkan ya gan?” tanya penjual yang tersenyum karna berpura-pura memasukan kode OTP, padahal sedang di depan pintu ATM.
Oknum pembeli pun langsung menutup teleponnya tanpa mengucapkan apapun, penjual mencoba menelepon balik ke oknum tersebut dan tidak aktif.
Rasa lega dirasakan penjual karna tidak jadi tertipu oleh oknum pembeli itu. Sambil tertawa kecil penjual mengatakan, “Alhamdulillah masih rejeki saya, untung aja saya sudah cari info dulu sebelum transaksi, jadi ga kena tipu,” jelas penjual.
Terlepas dari musibah yang hampir menimpanya, penjual itu pun mengungkapkan pesan-pesan untuk pihak bank dan beberapa online shop yang mengutamaka Cash on Delivery (COD).
“untuk bank mandiri selaku penerbit e-cash sebaiknya ada evaluasi dari kasus ini, dimana harus ada seleksi formulir pengajuan e-cash yang lebih ketat, dan saran untuk penambahan fitur transfer ke rekening bank lain untuk menghindari modus penipuan berkedok e-cash. Dan untuk beberapa online shop di Indonesia sebaiknya selain mengutamakan COD, berikan fasilitas Rekening Bersama (rekber), untuk meminimalisir ruang gerak sang penipu, terima kasih.” tutup prabowo kepada bogorupdate.com.
Editor: Agung P
Hampir saja saya tertipu, itu nama dan alamat yg sama dari calon pembeli saya juga. Untung saya googling dulu ?