Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Tanggapi Aduan Warga Wanaherang, DLH Akan Lakukan Pengecekan ke Lokasi Yang Diduga Jadi Penyebab Bau Bangkai

×

Tanggapi Aduan Warga Wanaherang, DLH Akan Lakukan Pengecekan ke Lokasi Yang Diduga Jadi Penyebab Bau Bangkai

Sebarkan artikel ini

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Menanggapi adanya aduan Warga Parung Dengdek, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, yang mengeluhkan terciumnya bau bangkai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan (PPK), Cholid Mawardi mengatakan, akan melakukan pengecekan kelapangan dalam waktu dekat.

“Atas pengaduan dari pak Kadus 05 dan pak RW 11 Parungdengdek, Desa Wanaherang, DLH akan segera melakukan peninjauan lokasi yang jadi obyek pengaduan dalam waktu dekat,” kata Cholid Mawardi saat dikonfirmasi Bogorupdate.com, Sabtu (21/5/22).

Cholid yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kabid Penegakan Hukum Lingkungan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun itu menjelaskan, untuk sumber limbah yang sudah ditemui oleh warga tersebut, pihaknya juga harus melakukan penelaahan lebih lanjut agar data dan fakta bisa lebih akurat.

“Adapun sumber limbah dari mana, harus dilakukan penelaahan lebih lanjut sehingga ada data dan fakta akurat yang mengindikasikan limbah tersebut bersumber dari mana,” paparnya.

“Selain itu juga akan uji lab udara untuk memastikan bahwa tingkat bau melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah atau tidak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Warga Dusun 5 Kampung Parung Dengdek, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, keluhkan bau menyengat seperti bangkai tikus, yang berasal dari perusahaan yang diduga dikelola warga di bantaran Sungai Cileungsi, di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Sabtu (21/5/22).

Kepala Dusun 5 Desa Wanaherang Endang memaparkan, berawal dari keluhan warga masyarakat Dusun 5 Kampung Parung Dengdek, Desa Wanaherang, bersama Ketua RT dan RW nya, mengeluhkan akhir akhir ini sekitar dua bulan terakhir bau yang sangat menyengat seperti bau bangke Tikus sangat mengganggu pernapasan.

“Saya berinisiatif untuk menelusuri sumber bau itu dari mana asalnya. Berdasarkan informasi dari masyarakat yang katanya sumber bau itu diduga berasal dari Perusahaan yang dikelola oleh warga di bantaran kali,” katanya kepada BogorUpdate com, Sabtu (21/5/22).

Endang menambahkan, atas aduan warganya itu, ia berserta RT dan RW mencoba menelusuri ke titik yang diduga menyebabkan bau bangkai tersebut. Saat sudah dilokasi yang hanya dibatasi oleh Sungai Cileungsi itu, pihaknya menemukan tumpukan katung yang berisi kulit kerang dan seafood yang sudah busuk dan dipenuhi belatung.

“Dengan rasa penasaran, tentu saya harus membuktikan informasi itu benar adanya. Sehingga sore ini saya datang ke lokasi bersama RT dan RW untuk menelusuri lokasi dan disini lah tempatnya yang memang jaraknya dibatasi oleh kali Cileungsi antara Desa Wanaherang dan Desa Kembang Kuning, pas kita telusuri limbahnya berupa kerang yang di kerumuni lalat dan belatung,” ucap Endang

Selanjutnya Endang menjelaskan, yang merasakan dampak bau ini semua yang ada di Dusun 5 diantaranya 10 RT dan 3 RW yang merasakan bau yang menyengat seperti bangkai Tikus.

“Ya, yang merasakan bau menyengat seperti bangkai tikus ini hampir 1 Dusun yaitu Dusun 5 yang jumlah RT nya ada 10 dan RW nya ada 3,” jelasnya

Langkah selanjutnya Endang sebagai Kepala Dusun akan berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa Kembang Kuning, kebetulan perusahaan yang membuang limbah ini bukan berada di Desa Wanaherang melainkan ada di Desa Kembang Kuning.

“Kita akan coba komunikasikan hal ini dengan Pemerintahan Desa Kembang Kuning dan Kecamatan Klapanunggal termasuk pada perusahaan akan kita surati. Mudah mudahan setelah ini pemerintahan Desa Kembang Kuning bisa mengambil langkah tegas dari kegiatan yang menimbulkan dampak bau yang berasal dari limbah perusahaan yang di buang dan dikelola warga,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *