Scroll untuk baca artikel
Mancanegara

Tangkal Teror, Malaysia Siagakan 40 Ribu Pasukan Keamanan untuk Idul Fitri

×

Tangkal Teror, Malaysia Siagakan 40 Ribu Pasukan Keamanan untuk Idul Fitri

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Polisi Malaysia. (Foto: AFP)

Update – KUALA LUMPUR – Hari Raya Idul Fitri adalah waktunya umat Islam di seluruh dunia berlibur dan berkumpul bersama keluarga. Namun begitu, polisi di Malaysia akan tetap bertugas selama lebaran.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, lebih dari 40 ribu pasukan keamanan gabungan akan disiagakan pada Hari Raya Idul Fitri. Pengerahan keamanan dalam jumlah sebesar ini dirasa perlu guna menangkal ancaman serangan militan yang mengintai dari dalam dan luar negeri.

“Seluruhnya ada 8.000 polisi lalu lintas yang akan dikerahkan bersamaan dengan sebagian besar Pasukan Keamanan Khusus. Jumlah itu belum termasuk mereka yang bekerja di kantor-kantor kepolisian di penjuru negeri,” ujarnya dalam konferensi pers di Bukit Aman, seperti dikutip dari The Star, Jumat (9/6/2017).

Jumlah ini lebih besar dibandingkan tahun lalu, ketika 10% petugas kepolisian diizinkan mengambil libur. Kini, mereka bahkan harus merelakan jatah cutinya dibekukan.

Salah satu yang menjadi ancaman jelang hari kemenangan tahun ini adalah isu keamanan di perbatasan. Ada kekhawatiran bahwa konflik bersenjata di Marawi, Filipina Selatan, akan memicu pelarian anggota kelompok ekstremis yang kalah masuk ke Malaysia melalui Sabah.

“ISIS menganggap bahwa Ramadan adalah bulan yang baik bagi mereka untuk melakukan serangan jihad. Oleh karena itu kita harus waspada, khususnya mengawasi perbatasan kita di Sabah,” tukasnya.

Kepala Polisi Malaysia, Tan Sri menambahkan, langkah pengamanan semasif ini juga dilakukan guna meningkatkan kemampuan jajarannya untuk menanggulangi ancaman terorisme.

“Kami bermaksud memberikan mereka otonomi lebih. Ini hal yang sudah rutin kami diskusikan dalam rapat-rapat bersama Kementerian Dalam Negeri,” ucapnya.

Di sisi lain, komitmen Kepolisian Malaysia dipertanyakan perihal adanya tiga anggota Hamas yang bersembunyi di negaranya. Soal itu, Tan Sri membantah instansinya melindungi penjahat. Menurut dia, selama orang itu datang dengan prosedur yang benar, mematuhi aturan dan dalam nuansa damai, mereka tidak akan menangkapnya.

“Mereka bisa datang kemari sebagai wisatawan atau melakukan pertemuan bisnis. Ini negara yang bebas,” terangnya.

 

sumber: okezone.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *