Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Salah Paham, Demo Jalan Rusak di Cikeas Udik Gunung Putri Sempat Ricuh

×

Salah Paham, Demo Jalan Rusak di Cikeas Udik Gunung Putri Sempat Ricuh

Sebarkan artikel ini

Demo jalan rusak di Desa Cikeas Udik Kecamatan Gunung Putri sempat ricuh. (BU)

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Aksi demo jalan Cikeas-Bojong Nangka yang rusak di Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sempat diwarnai kericuhan.

Kericuhan terjadi akibat salah satu pengendara ugal-ugalan saat melintas dan memancing emosi warga.

Jalaludin selaku kordinator unjuk rasa menyebut bahwa kericuhan terjadi karena kesalahpahaman. Beruntung dalam kejadian tersebut dapat dilerai oleh warga.

“Ya namanya di jalan cuma kesalah fahaman aja,” ungkapnya kepada wartawan, pada Selasa (20/2/24).

Sementara salah satu pengguna jalan Usman (40) khawatir dengan kondisi jalan yang rusak dimana dirinya setiap hari berlalu-lalang dijalan Cikeas-Bojong Nangka.

“Saya sering melintas hampir tiap hari melintas di jalanan ini, saya naik motor disini berbahaya sering ada orang jatuh,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Kesal lantaran jalan Cikeas-Bojong Nangka tak kunjung diperbaiki, puluhan warga Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, melakukan aksi demo, pada Selasa (20/02/24).

Sebagai bentuk protes, selain membawa bentuk poster, warga juga melakukan tanam pohon pisang dan menebar ikan lele di jalan yang rusak.

Alasan lain warga menanam pohon pisang ialah untuk keselamatan warga dan pengguna jalan. Pasalnya, pernah terjadi kecelakaan.

Koordantor demo Jalaludin menjelaskan, telah beberapa kali menyampaikan terkait jalan yang rusak kepada para anggota dewan saat sidang reses diwilayah Cikeas Udik.

“Saya sudah beberapa kali menyampaikan baik itu saat disidang reses,” jelasnya.

Jalaludin juga mengaku, diadakannya unjuk rasa (Unras) dengan harapan pemerintah daerah agar segera melakukan perbaikan jalan.

“Saya juga menuntut kepada pemerintah kabupaten Bogor agar segera ada perbaikan jalan karena ini adalah puncak kekecewaan kami,” akunya kepada BogorUpdate.com.

Selain itu menurut Jalaludin jalan penghubung Cikeas-Bojong Nangka sepanjang 3 kilo meter adalah jalan vital menghubungkan 2 Desa.

“Ini jalan vital banyak anak sekolah ibu-ibu banyak yang lalu lalang disini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *