Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Adakan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih, Apdesi Kabupaten Bogor Dukung Gebrakan Bupati Rudy Susmanto Lestarikan Budaya Sunda

×

Adakan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih, Apdesi Kabupaten Bogor Dukung Gebrakan Bupati Rudy Susmanto Lestarikan Budaya Sunda

Sebarkan artikel ini
Ketua DPC Apdesi Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anawar (kanan) bersama Bupati Bogor, Rudy Susmanto (kiri) saat melihat Mahkota Binokasih. (Foto: Istimewa)

Cibinong, BogorUpdate.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bogor mengaku sangat mendukung program Bupati Bogor, Rudy Susmanto yang melestarikan Budaya Sunda.

Hal itu diungkapkan Ketua PDC Apdesi Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar. Menurutnya, seluruh Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bogor sangat mendukung pelestarian budaya sunda seperti Kirab Panji dan Mahkota Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.

“Kami dari Apdesi Kabupaten Bogor dan seluruh Kades sangat mendukung program Bupati Bogor, Rudy Susmanto dalam melestarikan budaya sunda ataupun peninggalan di jaman itu. Seperti yang dilakukan kemarin yakni Kirab Panji dan Mahkota Mahkota Binokasih,” kata Abdul Azis Anwar, Selasa (22/4/25).

Azis juga berterimakasih dengan program tersebut, masyarakat Kabupaten Bogor jadi melek informasi terkait budaya sunda. Karena, kegiatan Kirab Panji dan Mahkota Mahkota Binokasih ini merupakan sejarah baru di Bumi Tegar Beriman.

“Bahwa kami mengucapkan banyak terimakasih, sehingga sejarah terkait sunda ataupun peninggalan masyarakat di Kabupaten Bogor sampai mendapat informasi dan pengetahuan kedepannya,” ucapnya.

Azis berharap, program ini bisa menjadi rutinitas yang diselenggarakan setiap tahunnya. Namun dia berharap, bukan hanya di Cibinong, tapi bisa dilakukan di semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.

“Semoga ini menjadi program rutinitas tahunan yang dilakukan Bupati Bogor dan semoga ini bisa keliling di setiap Kecamatan untuk kedepnnya,” harapnya.

Untuk diketahui, Mahkota Binokasih merupakan benda pusaka peninggalan kerajaan Sunda yang berpindah ke Kerajaan Sumedang Larang. Mahkota ini dibuat pada abad ke-14 oleh Prabu Bunisora Suradipati dari Kerajaan Galuh.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menyambut kedatangan Mahkota Binokasih dari Keraton Sumedang Larang dalam acara Kirab Panji dan Mahkota Binokasih. Mahkota tersebut dibawa dari SMK Negeri 1 Cibinong menuju Auditorium Sekretariat Daerah, Cibinong, Senin (21/4/25).

Kedatangan Mahkota Binokasih menjadi simbol titik awal kebangkitan Bumi Tegar Beriman, Kuta Udaya Wangsa.

Rudy mengatakan, suatu kebanggaan bagi warga Kabupaten Bogor bisa melihat kembali secara langsung mahkota yang meninggalkan Kabupaten Bogor sekian ratus tahun yang lalu.

“Pertama kalinya Mahkota Binokasih kembali ke Kabupaten Bogor dan kami kirab bersama-sama masuk ke kantor Pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Rudy.

Rudy mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada Kabupaten Bogor sehingga Mahkota Binokasih diperkenankan untuk dapat singgah satu malam di Kabupaten Bogor. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor.

“Singgahnya Mahkota Binokasih menjadi simbol titik awal kabangkitan Bumi Tegar Beriman dengan semboyan Kuta Udaya Wangsa,” ungkap Rudy.

Rudy menuturkan, Mahkota Binokasih bukan sekedar peninggalan sejarah, tetapi juga simbol martabat dan legitimasi kekuasaan raja-raja Sunda. Kirab Mahkota Binokasih di Kabupaten Bogor merupakan salah satu bagian dari pelestarian sejarah dan kemajuan budaya.

“Kirab yang disaksikan ini bukan hanya akan menjadi tontonan, tetapi juga menjadi pengingat akan harga diri nenek moyang kita pada masa lalu yang membentuk jati diri masyarakat Sunda masa kini,” tandas Rudy.

Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Kerajaan Sumedang Larang menjelaskan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan sekadar barang pusaka yang dijaga dan dirawat. Menurut dia, mahkota bersejarah ini menjadi simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.

“Dengan membawa mahkota ini dari Sumedang ke Kabupaten Bogor menjadikan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan hanya bentuk seremoni, tetapi juga sebuah langkah edukatif dan reflektif dalam memperkenalkan kembali jati diri bangsa yang berakar pada peradaban luhur nusantara,” jelas Radya Anom Luky Djohari Soemawinata.

Usai prosesi kirab Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi Kepemimpinan Berlandaskan Filosofi Mahkota Binokasih. Masyarakat juga disuguhi kemeriahan pesta rakyat dan acara ditutup dengan pagelaran wayang golek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *