Warga Desa Kalong Liud antre mendapatkan air bersih. (Ist)
Nanggung, BogorUpdate.com – Bukan hanya ribuan warga saja yang mengalami kekurangan air bersih, ternyata puluhan hektar lahan pertanian di wilayah Desa Kalong Liud Kecamatan Nanggung terpaksa tidak bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Penyebab lahan tak bisa digunakan itu akibat bendungan yang biasa digunakan warga itu jebol pasca bencana tahun 2020 lalu dan hingga kini bendungan tersebut belum nampak diperbaiki oleh pemerintah daerah kabupaten Bogor.
Kepala Desa (Kades) Kalong Liud Jani Nurjaman menceritakan, pasca jebolnya bendungan itu, warganya saat ini terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas bercocok tanam.
“Kalau untuk sekitar ladang pertanian sudah tiga tahun ini kering, pasca bencana banjir tahun 2020 memang masyarakat sudah tidak dapat melakukan aktivitas pertanian dalam hal ini cocok tanam ladang pertanian,” bebernya kepada BogorUpdate.com pada Sabtu (3/6/23).
“Oleh karena itu dengan terjadinya bendungan jebol yang mana bendungan Primer yang mengairi 80 hektar ladang persawahan ini sampai sekarang tidak dalam bercocok tanam,” katanya.
Dia mengatakan, warga saat ini sangat kesusahan akibat tidak ada air yang mengalir, bahkan para pertani harus menunggu turun hujan bila ingin bercocok tanam dilahannya.
“Kemarin ada yang bercocok tanam padi, itu pun hanya memanfaatkan air dikalau musim hujan,” ujar Jani Nurjaman.
Lebih lanjut, Jani mengatakan karena kekeringan, warga saat ini hanya bisa memanfaatkan ladangnya untuk menanam sayur mayur saja.
“Di musim kekeringan ini masyarakat juga ada yang beralih komoditi, contohnya tanaman singkong sayur mayur, secara umum ladang pertanian ini kering karena tidak ada sama sekali suplai air dari bendungan yang jebol,” katanya.