Citeureup, BogorUpdate.com
Pengolahan sampah Pasar Citeureup yang menimbulkan bau kepada lingkungan sekitar yang dikelola Perumda Pasar Tohaga, membuat berbagai pihak geram.
Kepala Desa Citeureup, Marwan Hermawan mengatakan, dampak dari pengolahan sampah di Pasar Citeureup sangat menganggu kenyamanan warga setempat.
“Dampaknya sangat jelas, dari bau yang ditimbulkan sangat mengganggu warga kami,” katanya kepada bogorupdate.com, usai menghadiri Audensi bersama Anggota Dewan, UPT Kebersihan DLH Wilayah 1 Kabupaten Bogor, bertempat di Aula Kantor Desa Citeureup, Senin (01/11/21).
Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah 1 Cibinong pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, menjelaskan jika persoalan sampah di Pasar Citeureup yang menimbulkan bau terhadap lingkungan setempat, merupakan Persoalan Perumda Pasar Tohaga.
“Jadi memang belum ada solusi, karena yang dipersoalkan itu, pengelolaan sampah dari Perumda Pasar Tohaga,” kata Kepala UPT Sampah Wilayah 1 Cibinong, Sundari kepada bogorupdate.com, usia menghadiri audensi dengan Pemdes Citeureup di kantor Desa Citeureup, Senin (01/11/2021).
Sundari menjelaskan, persoalan sampah di Pasar Citeureup, sejauh ini dikelola mandiri oleh Perumda Pasar Tohaga. Karena, pihak pasar meminta penyetopan pengangkutan sampah dari pihak UPT, dan dilakukan pengelolaan pengangkutan sampah secara mandiri.
“Seharusnya Perumda Pasar Tohaga hadir pada pertemuan tadi, biar jelas titik persoalannya. Tapi besok mau ada pertemuan lagi, soalnya kaitan dengan pedagang dan sampahnya kan ada yang koordinir oleh pihak Tohaga,” terangnya.
