Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeHukum & KriminalNews

Dedengkot BPPKB Banten Hadang Komplotan Matel di Leuwiliang, Ini Gara-garanya

×

Dedengkot BPPKB Banten Hadang Komplotan Matel di Leuwiliang, Ini Gara-garanya

Sebarkan artikel ini

Ketua Dewan Pembina BPPKB Banten Jawa Barat, Agus Kumpay (kanan) hadang komplotan matel di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Senin (31/7/23).

Leuwiliang, BogorUpdate.com – Empat Orang mata elang (Matel) dihadang organisasi masyarakat (Ormas) saat melakukan aksinya di wilayah Jalan Raya Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, pada Senin (31/7/23) Siang.

Kesalnya Ormas BPPKB Banten itu lantaran para Debt collector tidak segan menarik kendaraan dijalan secara paksa, bahkan incaran para matel itu menyasar para ibu-ibu dan pelajar.

Menurut Ketua Dewan Pembina BPPKB Banten Jawa Barat, Agus Kumpay mengaku miris dengan keadaan mata elang yang berseliweran di wilayah Bogor Barat.

“Begitu mirisnya melihat warga kami yang tertangkap oleh matel tersebut, jadi matel itu tidak melihat dan pandang bulu baru kemarin anak sekolah itu motor sudah lunas mungkin ada dendaan sedikit lalu di ambil, tadi warga kami tukang ojeg sampai motornya di ambil,” kata Agus Kumpay kepada wartawan.

“Jadi mereka ini tidak melihat siapa-siapa, maka kami selaku ketua dewan pembina BPPKB Banten Bersikeras akan kami hilangkan di wilayah Kabupaten Bogor khusunya Bogor Barat,” tegasnya.

Selain menghadang di wilayah Leuwiliang, Agus Kumpay mengatakan akan berkordinasi dengan para jajaran organisasinya, karena menurut dia kasian kepada para ibu-ibu dan pelajar yang menjadi korban penarikan paksa.

“Kami akan bekerjasama dengan DPP Pusat, Jawa Barat dan DPC Kabupaten Bogor, untuk menghilangkan matel matel tersebut jangan sampai kelayaban di wilayah Bogor. Kasian anak sekolah dan ibu-ibu ke pasar pulang cuma dikasih ongkos 50 ribu lalu motornya diambil terkadang mau di susul kemana nyusulnya karena mereka membuat surat pun palsu,” kesalnya.

Saking kesalnya dengan ulah Mata Elang itu, BPPKB Banten mengaku akan mengerahkan jajaranya untuk melakukan swiping ke jalan bila memang kejadian serupa kembali terjadi di wilayah Bogor Barat.

“Mereka membuat resah masyarakat dan kalau mereka tetap melakukan operasi mungkin kami dengan jajaran dan keluarga padepokan akan langsung turun ke lapangan. Rata-rata korban penarikan ibu-ibu dan anak sekolah dan beberapa kali setiap pulang mereka kasih ongkos dan begitu kami cek suratnya palsu,” tegasnya.

Lebih lanjut, buntut kekesalanya itu, dia akan berkordinasi dengan aparat penegak hukum terkait keresahan masyarakat terkait Mata Elang.

“Kami juga akan berkordinasi dengan Kapolsek setempat dan Kapolres Bogor insya Allah nanti ada pengurus kami akan menindaklanjuti,” ujar Agus Kumpay.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *