Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, H Irvan Baihaqi Tabrani
Cibinong, BogorUpdate.com – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor mengadakan rapat terbatas dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah di ruang rapat komisi II terkait laporan masyarakat yang merasa keberatan atas kenaika harga Gas Melon.
Rapat tersebut langsung di pimpin oleh Ketua Komisi II, Sastra Winara dan dihadiri oleh beberapa anggota. Dalam paparannya, Kadisdagin Kabupaten Bogor, Entis Sutisna menyampaikan secara rinci asal muasal kenaikan harga gas Melon yang di usulkan oleh Hiswana Bogor ke Plt Bupati Bogor.
Ada dua hal yang menjadi pertimbangan Pemda dalam menyetujui kenaikan harga gas melon atas rekomendasi Hiswana yaitu kenaikan nilai inflasi dan naiknya kemampuan daya beli masyarakat Bogor.
Kajian inilah yang menjadi pertanyaan salah satu Anggota Komisi II, mempertanyakan masyarakat mana yang kemampuan daya belinya naik disaat harga-harga melambung akibat efek domino kenaikan harga BBM
“Ini atas kajian atau perkiraan sih?, sebab yang saya tahu masyarakat Bogor lagi pada prihatin, baru berjuang untuk bangun dari covid terus ditambah beban harga sembako yang melambung akibat kenaikan harga BBM,” tegas Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, H Irvan Baihaqi Tabrani, kepada Wartawan, Rabu (9/11/22).
“Sekarang ditambah lagi kenaikan harga gas Melon, ko seperti nggak punya hati!!,” kesalnya.
Politisi PKS ini meminta Plt bupati Bogor untuk segera mencabut SK 541.11/250/Kpts/Per-UU/2022 karena lemahnya kajian yang di sodorkan Hiswana itu tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
“Plt Bupati harus berani untuk menarik SK tersebut karena dampaknya sangat buruk bagi masyarakat Bogor,” cetus Irvan.
