Gunung Putri, BogorUpdate.com
Menyikapi persoalan pemekaran Kabupaten Bogor Timur, Edi Rohman menolak keras akan rencana pemekaran yang di gadang-gadang bisa membuat masyarakat Bogor Timur sejahtera.
Edi Rohman salah seorang warga Cikeas,
yang juga sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Bogor Timur (HPBT) itu mengatakan saat ini kan moratorium belum di cabut, biarkan saja dulu. Padahal lebih banyak hal yang harus dipikirkan untuk melakukan pemekaran bukan hanya sekedar kelayakan wilayah, pendapatan daerah, jumlah penduduk dan luas wilayah. Akan tetapi disini inisiator harus memikirkan dampak saat wilayah Bogor Timur mekar menjadi Kabupaten, salah satunya adalah dampak dalam hal administrasi yang pasti akan sangat menyulitkan masyarakat nantinya.
“Coba turut dipikirkan dampak untuk masyarakat nya, dalam hal administrasi misalnya, ketika menjadi Kabupaten Bogor Timur otomatis surat menyurat seperti KTP dan kawan-kawannya harus beralih alamat, bukan kah itu akan ada biaya tambahan untuk masyarakat,” paparnya pada BogorUpdate.com, Jum’at (14/01/22).
Sebaiknya, lanjut Pengusaha Besi Tua itu menambahkan, inisiator harus memikirkan itu terlebih dahulu, saat ini masyarakat untuk makan saja sudah sulit, yang katanya PAD di Bogor Timur merupakan PAD terbesar di Kabupaten Bogor, tapi apakah sudah banyak fasilitas yang dirasakan oleh warga Bogor Timur, membuat KTP aja lama dan sulitnya minta ampun. Apalagi jika berganti Kabupaten Bogor Timur nanti.
“Bisa dijamin gak jika perubahan Kabupaten nanti masyarakat dalam merubah administrasi bisa di gratiskan, tanpa beban, oke mungkin untuk mereka yang ber uang, tapi untuk masyarakat yang kekurangan, apakah bisa untuk merubah surat-surat penting mereka yang pasti akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit,” jelasnya.
Menurutnya, sambil menunggu mekar alangkah lebih baiknya saat ini Presidium Pemekaran Bogor Timur mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menambah fasilitas bagi masyarakat yang berada di ujung-ujung Kabupaten Bogor, seperti pembuatan SIM, perpanjang STNK misalnya, buatlah lagi Selter atau kepanjangan tangan dari Polres Bogor di daerah Cariu atau Jonggol untuk memudahkan warga agar tidak jauh-jauh ke Cibinong, untuk mendapatkan no antrian saja mereka harus berangkat subuh dari rumah.
“Dorong dulu Pemerintah Kabupaten untuk menambah fasilitas dari sekarang, bukan kah PAD dari Bogor Timur lebih besar, warga di Tanjung Sari lebih dekat akses ke Rumah Sakit Cianjur, kenapa tidak di dorong untuk pembanguan rumah sakit lagi di Cariu misalnya, hingga akses mereka juga bisa lebih dekat,” bebernya.
Dirinya berharap, siapapun yang memiliki pemikiran untuk dimekarkan nya Bogor Timur menjadi Kabupaten, beri kami penjelasan dampaknya, dan baik buruknya jika nanti Bogor Timur dimekarkan, apakah bisa menjamin kemudahan-kemudahan masyarakat dalam mengurus surat menyurat, dan apakah bisa menjamin jika nanti mekar masyarakat miskin setelah mekar bisa jadi sejahtera, dan apakah bisa menjamin setelah mekar Pengangguran bisa mudah mencari kerja.
“Jangan sampai pemekaran ini karena ada kepentingan golongan, beri kami penjelasan, saat ini saja janji-janji ya tinggal janji, semuanya berkata akan begini, akan begitu, tapi setelah jadi, malah jadinya begini, janganlah masyarakat selalu di jadikan tumbal, sejauh ini mekar atau tidak mekar wilayah pun masyarakat awam mah anteng-anteng aja,” pungkas H. Edi Rohman yang merupakan Ketua Paguyuban Pengusaha Bogor Timur.