Politik, BogorUpdate.com – Sepuluh Ribu Kader Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) dari 34 Provinsi memadati Gedung Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, untuk melaksanakan Kongres Pertama, Minggu (12/6/22).
Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Tuntas Subagyo mengatakan, setelah dideklarasikan pada 28 November 2021 lalu, PKR mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Berdasarkan hasil keputusan pengurus pusat, PKNU pun sepakat beralih menjadi PKR.
“Alhamdulillah setelah deklarasi pada Tahun lalu, PKNU memberikan satu peluang yang besar pada PKR untuk bisa berlaga di 2024. Dengan adanya peralihan badan hukum, kita masih sangat optimis untuk bisa mendapatkan SK sebelum mendaftarkan parpol,” ucap Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo kepada awak media.
Lebih lanjut Tuntas Subagyo menjelaskan, usai kongres ini, Partai Kedaulatan Rakyat akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) DPP dalam waktu dekat. Dengan ini, Partai Kedaulatan Rakyat, siap untuk bertanding di pemilu 2024 nanti.
“PKR ini partai wong cilik, jadi tidak ada tokoh, saya sendiri orang biasa, orang tidak kenal saya. Karena ini wujud representasi pergerakan rakyat, rakyat ingin adanya sebuah perubahan dan kami ingin memunculkan tokoh-tokoh baru di Indonesia, sehingga munculah PKR,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Kehormatan PKR, Choirul Anam memaparkan, usai bertemu dengan sosok Tuntas Subagyo, dirinya yang merupakan mantan Ketua Umum PKNU memutuskan untuk bergabung bersama PKR.
“Saya melihat, visi misi PKR sama dengan PKNU, saya sepakat untuk mengubah nama PKNU menjadi PKR, dan sepakat menunjuk Tuntas sebagai ketua umum dan formatur tunggal untuk mengusung para dewan kepengurusan,” paparnya.
Selebihnya, Choirul Anam menjelaskan, PKNU berjuang menegakan kebenaran dan keadilan untuk apa, untuk menunjukan kesejahteraan dan kedaulatan rakyat, ini yang dipegang oleh PKNU. Namun sekarang hancur benar, itu dikemukakan juga terang-terangan tapi juga ga bisa lolos karena dari batinnya sudah terlalu kuat.
“Akhirnya sejak itu kami sudah mulai mengadakan perubahan-perubahan strategis, sekarang ini PKNU perlu merubah baik di ADRT maupun di Personilnya, PKNU sekarang tidak mau berpolitik taktis, PKNU ini sering di sebut Partai NU jadi harus di ubah jangan menyebut NU,” cetusnya.
Masih Kata Choirul, pada Bulan Maret dirinya bertemu dengan Sekjen dan Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat dan berbincang-bincang menanyakan perkembangan perjuangan partai yang sedang dirintisnya.
“Pada bulan maret saya bertemu dengan sekjen dan Tuntas Subagyo, saya nanya bagaimana perjuangan PKR, ternyata PKR namanya partai perjuangan Rakyat, dengan kedaulatan Rakyat, kesejahteraan rakyat harus diwujudkan,” pungkasnya.