Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMPN 3 Gunung Putri Gelar Bazar Naraya

×

Implementasikan Kurikulum Merdeka, SMPN 3 Gunung Putri Gelar Bazar Naraya

Sebarkan artikel ini

Gunung Putri, BogorUpdate.com – SMP Negeri 3 Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menggelar bazar pesona budaya nusantara (Nayara) hasil kreativitas siswa, pameran edukasi, serta pentas seni. Hal itu dilakukan pihak sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Beragam hasil kerajinan tangan, kuliner, hingga tanaman pertanian ditawarkan dalam bazar untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Selain menampilkan karya siswa dalam penerapan Kurikulum Merdeka, sekolah juga membuat inovasi pengenalan semua jenis tanaman lewat hidroponik yang dibuat oleh sekolah dan kebudayaan Nusantara.

“Hari ini SMPN 3 Gunung Putri melaksanakan kewajiban penguatan Kurikulum Merdeka tentang P5, yaitu projek penguatan Pancasila yang mengambil tema ke 3, yaitu kearifan lokal, Bhineka Tunggal Ika,” jelas Kepala SMPN 3 Gunung Putri, Muhammad Rusdi kepada Wartawan, Rabu (17/5/23).

Menurutnya, ini merupakan tuntutan dan juga kewajiban dari Kurikulum Merdeka selain ekstra kurikuler dan tatap muka, pihaknya berkewajiban melaksanakan kegiatan budaya Nusantara, kurikulum Merdeka yang memang sangat penting untuk diketahui dimasa dini.

“Yang paling utama adalah Kurikulum Merdeka adalah bahwa dengan P5 ini diharapkan siswa secara langsung bisa menghadapi permasalahan yang ada dengan solusi nyata,” ujarnya.

Kemudian, sambung Rusdi, lewat kearifan lokal ini pihaknya menemukan karakter bahwa siswa boleh saja dan tidak anti terhadap kebudayaan luar, tetapi mereka punya identitas.

“Bagaimana mereka dilahirkan di Indonesia ini, di nusantara dengan budaya dan bahasanya, bahkan kami memberikan pengalaman-pengalaman ke mereka berupa keterampilan dan kuliner Nusantara,” jelasnya.

Rusdi menuturkan, banyak salah satunya, seperti siswa kelas 7 dari 10 kelas mereka secara bergantian menampilkan tarian tradisional dari berbagai macam daerah di Nusantara. Kemudian menampilkan budaya-budaya berupa pakaian adat tradisional, dan menyajikan kuliner-kuliner khas nusantara dengan membentuk bazar.

“Alhamdulillah peranan orangtua sangat luar biasa diluar perkiraan kami. Terbukti tadi kita bisa lihat sendiri hampir 200 sampai 300 orangtua yang hadir. Itu semua diluar perkiraan kami. Adapun 10 daerah di nusantara, karena kami memang memiliki 10 kelas, jadi kami pada tema ini memang diberi kesempatan hanya 10 daerah saja,” ungkapnya.

“Ini luar biasa, apresiasi animo orangtua bahkan kakak kelasnya ketika melihat penampilan dari adik-adik kelasnya luar biasa. Bahkan kami sejak tadi melihat hampir seluruh warga sekolah kelas 7 dan bapak ibu guru menggunakan pakaian adat dari berbagai macam daerah nusantara,” katanya.

Dirinya berharap sebagai lembaga sekolah selalu mendorong, memotivasi, memfasilitasi para siswa untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.

“Kami sebagai bapak ibu guru hanya bisa mengantarkan apa yang seharusnya kami berikan kepada mereka. Dan catatan paling utama adalah bahwa dukungan orang tua luar biasa. Banyak sekali aspirasi-aspirasi positif, banyak sekali pendapat -pendapat kepada kami semua. Dan itu kami jadikan sebagai motivasi untuk bisa berbuat lebih baik di tahun berikutnya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *