Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dok PMJ)
Nasional, BogorUpdate.com – Buntut keterlibatan lima anggota Polda Jawa Tengah yang terlibat jadi calo dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun 2022, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan agar dipecat secara tidak hormat (PTDH) dan diproses secara pidana.
“Saya sudah perintahkan kepada Kapolda dan Kabid Propam berikan hukuman, kalau tidak di PTDH, proses pidana,” tegas Kapolri, melansir situs PMJ, Minggu (19/3/23).
Kapolri menegaskan, hukuman berat dan tegas ini harus diberikan terhadap kelima orang tersebut. Salah satunya sebagai efek jera sekaligus menegaskan komitmen perubahan yang dilakukan oleh institusi Polri.
“Sehingga tidak ada lagi yang bermain-main dengan masalah ini,” tegasnya lagi.
“Karena kita semua sudah serius, saya lihat teman-teman ini sudah luar biasa, tapi kalau kemudian di luar masih ada bermain-main, menembak di atas kuda, mau apa jadinya kita. Tetap persepsi selalu akan begitu,” sambungnya.
Kapolri menilai penting untuk Polri meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal ini berdampak pada kepuasan atas penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan saat bertugas.
“Oleh karena itu bagaimana upaya kita untuk mengembalikan kepercayaan publik ini menjadi harga mati yang harus kita perjuangkan,” tuturnya.
Kapolri mengatakan penguatan sejak dini atau mulai dari rekrutmen, pendidikan dan pelatihan hingga resmi menjadi personel kepolisian. Semuanya harus selalu digaungkan penekanannya pada tiga kompetensi yakni, teknis, kepemimpinan dan etika.
“Dan peran SDM tentunya bagaimana kemudian kita mempersiapkan SDM-SDM kita yang selalu saya sebutkan, bahwa kita tidak hanya cukup memiliki kompetensi teknis,” terangnya.
“Namun kita juga harus mampu memiliki kompetensi terkait dengan masalah kepemimpinan, dan juga yang paling utama, paling penting, adalah kompetensi etik,” imbuhnya.