Klapanunggal, BogorUpdate.com – Di tengah gemuruh pembangunan pendidikan di berbagai penjuru negeri, masih ada potret pilu dari pelosok Kabupaten Bogor. MI Darussalam, satu-satunya madrasah yang berdiri di Kampung Bagogok RT 06 RW 06, Desa Klapanunggal, menjadi simbol perjuangan pendidikan di tengah keterbatasan.
Didirikan tahun 2010 dan resmi mendapat izin operasional pada 2011, sekolah ini hanya memiliki tiga ruang kelas untuk menampung 78 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6.
Keterbatasan sarana membuat proses belajar mengajar dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang. Lebih menyedihkan lagi, sebagian siswa terpaksa belajar di lantai karena tidak tersedianya meja dan bangku.
“Jumlah siswa kami ada 78 orang, rombongan belajar sudah sampai kelas 6, tapi ruang kelas hanya tiga. Jadi untuk bangku pasti sangat kurang,” ungkap Kepala MI Darussalam, Isnawan, saat ditemui di sela aktivitas belajar.
Dengan jarak sekolah negeri terdekat yang mencapai 4,5 kilometer, MI Darussalam menjadi satu-satunya harapan pendidikan bagi anak-anak di perkampungan ini. Sekolah ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga menjadi simbol harapan dan cita-cita masyarakat sekitar.
“Intinya kami sangat membutuhkan bantuan. Mudah-mudahan dengan kondisi seperti ini ada perhatian dari pemerintah,” harap Isnawan.
Kondisi ini menyoroti urgensi pemerataan pendidikan, terutama di wilayah terpencil. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera turun tangan, agar anak-anak di Kampung Bagogok bisa merasakan hak yang sama dalam mengakses pendidikan yang layak.