Nama : Lucky Aziza B
NPM : 20220000122
Mata Kuliah : Manajemen Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan
1. ARTIKEL MANAJEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
Apa itu Fomepizole dan apakah obat ini sebagai solusi ampuh penangkal Ginjal akut?
Setelah terjadinya fenomena obat sirup yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut pada anak-anak sejak Bulan Agustus Tahun 2022, telah menyebabkan gelombang kepanikan yang terjadi di tanah air. Banyak orang tua yang bingung dan panik terkait kejadian ini, berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa Jumlah pasien gagal ginjal akut kemudian mengalami lonjakan pada September 2022, yakni mencapai 78 orang. Pada awal bulan ini, jumlah pasien pun bertambah menjadi 141 orang. Setelah WHO mengeluarkan surat edaran pada tanggal 5 Oktober Tahun 2022 yang meyebabkan terjadinya gagal ginjal akut yang terdapat pada obat syrup penyebabnya adalah zat kimia yang ada di pelarut obat-obatan tersebut.
BPOM mengatakan bahwa temuan lima produk yang tercemar etilen glikol (EG) itu belum tentu mendukung simpulan bahwa penggunaan lima sirup obat tersebut memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut. selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca COVID-19. Tidak semua obat syrup itu berbahaya dan menyebabkan efek samping yang merugikan, karena nyatanya masih ada beberapa obat-obatan syrup yang aman untukn di kosumsi dalam jangka pendek atau jangka panjang selama penggunaannya mengikuti dosis takaran yang telah diatur atau sesuai dengan petunjuk Dokter.
Dalam menangani terjadinya lonjakan gagal ginjal akut khususnya pada anak-anak, pemerintah dalam hal ini cukup tanggap dan konsisten dalam menangani fenomena yang terjadi selain masih bergelut dalam memutus rantai Covid-19 yang masih ada di Indonesia. Maka diharapakan dengan didatangkannya Fomepizole ke tanah air diharapkan dapat menjadi solusi tepat dan bukan menambahkan masalah baru yang lebih kompleks dalam dunia kesehatan masyarakat di Indonesia. Maka pertanyaan baru yang muncul adalah “apakah Fomepizole ini ampuh sebagai penangkalnya ? amankah untuk dikosumsi dengan obat-obatan lain ? bagaima efeknya ?. Fomepizole adalah antidotum atau dapat disebut juga sebagai penawar racun etilen glikol (EG) atau metanol yang berasal dari Singapura dan Australia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kegunaan fomepizole sebagai obat penawar racun diklaim berdampak positif dalam mengatasi gagal ginjal akut. Selain itu obat fomepizole ini juga digunakan bersamaan dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun. Dalam setiap obat-obatan yang mengandung bahan kimia, selain ada dampak efek positifnya, tentu saja ada dampak negatifnya, dimana fomepizole ini aman dikosumsi selagi dengan mengikuti anjuran dokter, atau memahami dahulu rekam medis anda seperti menginformasikan riwayat kesehatan Anda kepada Dokter saat berobat, misalnya masalah alergi, keluhan sakit ginjal atau jika Anda baru saja minum alkohol. Dampak efek negatif yang bisa terjadi yang sekiranya dapat terjadi itu hanya pada kondisi tubuh pada orang tertentu seperti alergi obat, menderita penyakit ginjal, penyakit liver, atau masih terdapat ethanol dalam tubuh. Efek samping yang dapat terjadi adalah sakit kepala, mual, muntah, mengantuk, ruam kulit, nyeri.
Demikian yang sekiranya dapat di jelaskan dalam hal ini terkait fomepizole sebagai penangkal gagal ginjal akut yang kini melanda, obat ini dharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dalam hal menangani pasien gagal akut yang disebabkan oleh obatan syrup khususnya pada anak-anak. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Pihak-pihak yang terlibat dalam dunia kesehatan dirasa sudah cukup berusaha dalam menyelesaikan masalah gagal ginjal akut ini. Dalam hal ini tetap di tuntut kebijakan dan kesadaran dari masyarakat agar dapat lebih bijak dalam mengonsumsi obat -obatan agar kejadian seperti saat ini yang terjadi tidak terulang kembali dimasa akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/21/180500865/ditemukan-5-obat-sirup-mengandung-eg-mengapa-penyebab-gagal-ginjal-akut?page=all
https://www.kompas.com/sains/read/2022/10/29/160200623/fomepizole-itu-obat-apa-yang-digunakan-untuk-obati-gagal-ginjal
https://www.tribunnewswiki.com/2022/10/25/fomepizole
2. REVIEW JURNAL KESEHATAN
Judul : Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai pada Masa Pandemi COVID-19
Penulis : Malihah Ramadhani Rum, Oci Etri Nursanty (Sarjana Administrasi Rumah Saki Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat – Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN:2354-8185) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/1544/890).
Tahun Terbit: 16 April 2022
Reviewer : ……………………….
Waktu Me – review : ……………………….
Tujuan Penelitian : Menganalisis kebutuhan pengembangan SDM yaitu kebutuhan pendidikan dan pelatihan, kebutuhan mutasi, serta kebutuhan promosi jabatan di Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi Jakarta pada Masa Pandemi COVID-19
Metode Penelitian : Metode dalam penelitian menggunakan penelitian kualitatif.
Metode Dalam Pengelolaan Data : Analisis data dilakukan dalam mengelola data adalah dengan menggabungkan prosedur analisa data model Milesdan Huberman, yaitu reduksi, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian ini tipe desain penelitian yang digunakan adalah tipe pertama yaitu single-case (holistic), dikarenakan unit analisis menggunakan hanya satu yaitu unit administrasi dan personalia RS Ali Sibroh Malisi Jakarta.
Hasil Penelitian : Berdasarkan pada hasil wawancara tentang bagaimana pengembangan SDM di Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi Jakarta, di dapatkan bahwa :
1. Pengembangan yang ada dirumah Sakit Ali Sibroh Malisi Jakarta diantaranya pengembangannya dibagi menjadi 3 yaitu, medis, paramedis dan non medis untuk pengembangannya ada pelatihan excellent service, bantuan hidup dasar dan diklat;
2. Diklat dibagi menjadi dua yaitu pendidikan dan pelatihaninternal dan eksternal, diklat internal yang diadakan dirumah sakit sendiri bisa dari luar dan dalam selanjutnya diklat eksternal misalnya di bagian radiologi membutuhkan PPR biasanya dibiayai oleh rumah sakit;
3. Pelaksanaan Diklat terkendala dengan budget yang menjadi dua kali kerja dalam satu waktu Pelaksanaan;
4. Hambatan lainnya yaitu harus menjaga jarak dan peserta pelatihan pun dibatasi sejak masa Pandemi COVID 19;
5. Masih anyak karyawan yang sibuk dan tidak hadir dalam pelatihan Diklat karena tidak sesuai dengan jadwal mereka;
6. Dimasa pandemi COVID 19, anggaran yang sudah direncanakan sebelumnya, harus direvisi kembali dalam hal anggaran biaya program pengembangan SDM dan pendapatan yang didapatkan oleh Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi Jakarta.
Kesimpulan :
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Konsep pengembangan di RS Ali Sibroh Malisi sudah cukup baik, akan tetapi pada kenyataannya belum tersosialisasi dengan baik ke seluruh karyawan rumah sakit;
2. Pada masa pandemi pelatihan untuk karyawan dapat dibuatkan strategi dengan membuat list nama karyawan beserta kebutuhan pelatihan yang akan diberikan, mengatur jadwal dinas dan memastikan pelatihan tidak mengganggu pelayanan kepada pasien;
3. Tim peningkatan SDM harus melihat penilaian kinerja terlebih dahulu, agar karyawan yang diberikan pelatihan sudah terjamin tingkat pemahaman dan sikapnya dalam bekerja;
4. Strategi promosi jabatan di rumah sakit Ali Sibroh Malisi pada masa pandemi yaitu, Tim SDM Menyusun jenjang karir setiap jabatan di rumah sakit, mensosialisasikan ke seluruh karyawan dan menjelaskan mengenai kesempatan promosi jabatan ke setiap karyawan.
Kelebihan : Kelebihan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dirasakan sudah cukup baik, antara lain:
1. Penelitian yang telah di lakukan sudah baik, dengan menggunakan data – data pendukung baik primer dan skunder di Tahun 2017 dan Tahun 2020;
2. Dalam Melakukan riset penelitian, sudah menyediakan atau mengadopsi dari peneliti lain dengan judul penelitian yang hampir sama untuk dapat di jadikan bahan pembanding dalam melakukan penelitian;
3. Dengan Menggunakan metode kualitatif, dirasa cukup mengena dalam perolehan data, karena di lakukan dengan wawancara langsung kepada sampel yang di jadikan bahan masukan dan bahan dalam pengujian;
4. Memberikan Tabel dalam Penetapan Sampel / Informan Penelitian dengan memasukan unsur-unsur Parameter Penarikan Sampel dan Unsur-unsur Sampel Penelitian.
Kekurangan : Kekurangan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain :
1. Peneliti tidak menggunakan bahan data atau bahan dari penelitian lain yang di atas tahun 2020, yang gunanya agar mendapatkan data yang lebih update dalam dijadikan bahan pembanding penelitian;
2. Peneliti tidak menerangkan berapa dari jumlah total populasi dan jumlah sampel dari penelitian sehingga dirasa sulit dalam perhitungan persentase;
3. Masih kurangnya tabel penelitian lain karena hanya ada tabel dalam Penetapan Sampel / Informan Penelitian;
4. Dengan menggunakan single-case(holistic) pada penelitian ini, dirasakan masih kurang valid karena jumlah unit analisis yang digunakan pada umumnya hanya satu atau bahkan sama sekali unit analisisnya tidak dapat dijelaskan, karena terintegrasi dengan kasusnya.
5. Peneliti menggunakan metode kualitatif, dimana metode ini lebih mengedepankan metode wawancara kepada sampel, karena terkadang jawaban yang ditimbulkan dari pertanyaan, dapat membuat hasil wawancara menjadi bias apabila responnya tidak sesuai. Pertanyaan yang kurang baik dapat membuat hasil penelitian menjadi kurang akurat.