Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Ramai Tudingan Pungli dan Mahalnya Biaya Wisata Curug Bidadari Sentul, Camat dan Bupati Angkat Bicara!

×

Ramai Tudingan Pungli dan Mahalnya Biaya Wisata Curug Bidadari Sentul, Camat dan Bupati Angkat Bicara!

Sebarkan artikel ini

Babakan Madang, BogorUpdate.com
Menerima informasi kaitan viralnya wisata curug Bidadari Desa Bojong Koneng Kecamatan Babakan Madang, yang diisukan banyaknyaa pungli tentang mahalnya biaya, Camat Babakan Madang Cecep Imam Nagarasyid mengaku tidak bisa berbuat banyak mengenai laporan pungli di curug bidadari tersebut. Pasalnya, tarif biaya masuk tidak ditentukan apalagi dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Cecep menegaskan, tempat wisata yang berada di kawasan Sentul ini merupakan curug sengketa karena banyak pihak yang saling mengklaim status tanah secara legal formal.

“Diklarifikasi ketika ngomongin tarif yang menentukan bukan pemerintah, tapi mereka yang masih bersengketa, ada 8 pihak, perusahaan maupun perorangan,” ungkapnya.

“Mereka yang klaim ini bagi-bagi gitu loh,” tambahnya.

Meskipun demikian, Pemkab Bogor sudah beberapa kali berupaya hendak mengambil alih lahan wisata tersebut untuk dikelola dengan baik.

Masalah sengketa lahan yang sudah lama tak kunjung selesai, membuat pengambilalihan lahan tidak bisa kembali dilakukan karena statusnya tidak jelas.

“Jadi yang menentukan tarif dari zaman dahulu itu mereka, tidak ada keterlibatan Pemda tadinya Pemkab justru akan mengambil alih, karena kan statusnya nggak jelas jadi mundur kembali. Kalau dikelola sama Pemkab mungkin tarifnya akan jelas seperti tempat lainnya dengan legal yang jelas juga,” jelasnya.

Oleh karena itu, wisatawan yang selama ini menjadi korban pungutan liar alangkah baiknya bisa membuat laporan ke polisi atau ke petugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Cecep berharap agar masalah Curug Bidadari segera selesai, terutama legal formal karena status tanahnya yang sampai saat ini masih disengketakan oleh masing-masing pihak.

“Nah, sekarang kenapa Pemkab tidak ikut serta karena status tanahnya tidak jelas, masih dalam sengketa, otomatis ketika nanti sudah ada pemenang, inkrah menurut hukum nanti kitapun tidak akan diam dan akan mengarahkan kepada dinas terkait yang menangani masalah retribusi termasuk dinas pariwisata sehingga tarif ini akan menyesuaikan dengan legalitas yang benar,” jelasnya.

“Tadi masyarakat teriak kemahalan, ya silakan tanya ke pengelola yang bersengketa. Makanya untuk pemungutan tarif saya kurang hafal dan memang tidak tahu sama sekali,” katanya.

Masalah tersebut, sambung dia, sudah sejak lama dan dilatarbelakangi oleh saling klaim lahan. Pemkab Bogor sampai saat ini hanya sebatas memediasi antar pihak yang saling klaim ketika menutup dan membuka curug tersebut.

Bupati Bogor Ade Yasin memberi instruksi untuk segera memberantas dugaan adanya pungutan liar atau pungli masuk wisata Curug Bidadari di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Hal itu dikatakan Ade menyusul banyaknya keluhan masyarakat terkait harga tiket masuk (HTM) beserta makanan yang tak wajar di tempat wisata curug atau air terjun tersebut.

Sejumlah warganet yang pernah berkunjung ke tempat wisata air terjun tersebut merasa dirugikan karena adanya pungli selama berwisata.

“Iya nanti (ditindak), karena ini kan masih dikelola oleh wilayah setempat, oleh para pemuda setempat,” ucap Ade Yasin.

Meski demikian, kata Ade, dinas terkait perlu konfirmasi terlebih dahulu ke lokasi curug tersebut. “Nanti kita melalui dinas terkait untuk mengecek ke sana,” jelas Ade Yasin.

 

 

 

 

 

(Li/Cek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *