Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Sebut Bakal Banyak Gangguan jika Dikerjakan Kontraktor, Bakri Hasan Sambut Baik TMMD di Sukamakmur

×

Sebut Bakal Banyak Gangguan jika Dikerjakan Kontraktor, Bakri Hasan Sambut Baik TMMD di Sukamakmur

Sebarkan artikel ini

Sukamakmur, BogorUdpate.com – Camat Sukamakmur Bakri Hasan sangat menyambut baik dan mengapresiasi pembangunan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 tahun 2024 di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, sebagai bentuk percepatan pembangunan di wilayah.

Upacara pembukaan TMMD ke 120 tahun 2024 dihadiri langsung Pj Bupati Bogor, Danrem 061 Surya Kencana, Kapolres Bogor, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Atang Sanjaya, Muspika Sukamakmur, dan Kepala Desa se-Kecamatan Sukamakmur.

Menurut Bakri Hasan, program TMMD ini salah satu cara untuk mempercepat pembangunan di wilayah. Pasalnya jika dikerjakan oleh TNI tidak ada gangguan dari mana-mana. Jika dilaksanakan oleh pemborong atau kontraktor itu gangguannya tinggi, kemudian juga resikonya besar.

“Ya, kalau TNI yang mengerjakan lebih bertanggungjawab, lagi perkerjaannya lebih cepat, jadi untuk lebih cepat pembangunan, kendala-kendala yang lain bisa berkurang, maka itu kita kerja sama dengan TNI melakukan TMMD di wilayah,” ucap Bakri Hasan kepada Bogorupdate.com, pada Rabu (8/5/24).

“Selain masalah pengerasan jalan, pembuatan jembatan, kemudian memasang gorong-gorong, kegiatan sosial lainya juga ada yang dilakukan TMMD, seperti pelayanan KB, pemberian santunan kepada kaum duafa, dan perbaikan rumah yang tidak layak huni, termasuk mushola,” sambungnya.

Bakri Hasan juga menjelaskan, sebetulnya jalan ini penghubung antara Desa Wargajaya dengan Desa Sirnajaya, dan ini jalur poros tengah timur yang baru dibuka sekitar 10 meter lebarnya, dan panjangnya sekitar 3 kilo meter, ini yang baru dibuka pada tahun 2023.

Di tahun 2024 ini, jelas Bakri, dilakukan pengerasan untuk pembuatan jembatan, pemasangan gorong-gorong sehingga nantinya bisa dilalui oleh kendaraan. Karena kalau dibuka saja dan tidak dilakukan pengerasan tidak bisa dilewati, kedepan nantinya akan digarap lagi oleh warga.

“Sebetulnya ini untuk jalan wisata yang memiliki akses dua jalur, karena lebarnya jalur PTP ini 30 meter dan ini baru sebelah saja belum beres, jadi ini untuk membuka akses pariwisata yang ada di sini. Karena kalau jalan yang ada pelebaran 8 meter saja sudah susah karena sudah banyak bangunan. Kalau jalan ini kan tidak melewati pemukim warga banyaknya masih lahan kosong,” pungkasnya. (Gus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *