Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Selesaikan Persoalan di Parung Panjang, Pj Bupati Bogor Siap Berkantor di Hutan

×

Selesaikan Persoalan di Parung Panjang, Pj Bupati Bogor Siap Berkantor di Hutan

Sebarkan artikel ini

Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu (kiri) saat serah terima jabatan dengan Bupati Bogor sebelumnya Iwan Setiawan (kanan). (BU)

Cibinong, BogorUpdate.com – Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengaku akan berkantor di Kecamatan Parung Panjang, guna menyelesaikan persoalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat, sesuai arahan Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin.

Menurut Asmawa, untuk berkantor di Kecamatan Parung Panjang, ia bisa menggunakan fasilitas masyarakat atau kantor pemerintahan seperti kantor Desa atau Kantor Kecamatan. Bahkan bisa juga berkantor di hutan atau rumah warga.

“Ada di Kecamatan (Berkantor) atau saya biasa berkantor di lapangan. Bukan di Bogor saja dimana saya berkantor saya biasa berkantor di hutan sekalipun saya berkantor,” ujar Asmawa usai menghadiri serah terima jabatan Bupati ke Pj Bupati Bogor di Gedung Tegar Beriman, Minggu (31/12/23).

“Jadi tidak ada masalah, di kantor camat di kantor desa, kelurahan atau di rumah warga sekalipun atau di kantor-kantor, pemerintahan,” sambungnya.

Asmawa mengatakan, untuk memberikan pelayanan kepasa masyarakat tidak melulu harus di kantor resmi. Dia menyebut dimanapun lokasinya, asalkan masyarakat bisa terlayani, tidak menjadi persoalan.

“Disana saya bisa melakukan itu karena kita ini adalah pelayan masyarakat, tidak harus pada satu infrastruktur, tentu saja atau bangunan tertentu yang penting pelayanan tetap jalan,” katanya.

Untuk persoalan yang terjadi di Parung Panjang, lanjut Dia, dari pemimpin sebelumnya sudah memberikan daftar dan menginventarisasi masalah. Oleh karena itu, Asmawa menyebut tingal melakukan konsolidasi saja dengan pemerintah Pusat dan Provinsi Banten, khusus persoalan jalur tambang.

“Pemerintah Kabupaten Bogor sebelum saya sudah ada daftar inventarisasi masalah terkait Parung Panjang, tinggal ini saja sebenarnya sudah ada siapa yang melakukan apa. Nah tinggal ini dikonsolidasikan saya melihat sudah ada,” jelasnya.

“Tinggal aksi saja ya. Kemudian kita evaluasi siapa sebenarnya melakukan apa, apa masalahnya kok ada botol naik belum diselesaikan. Tapi kalau persoalan daftar inventarisasi masalah pokok persoalan sudah diketahui,” tambahnya.

Kendati demikian, Asmawa mengaku belum bisa memberikan target kapan akan selesai. Namun dia berjanji akan menyelesaikan segala persoalan yang menjadi keluhan warga tersebut.

“Artinya begini kita tidak bisa target. Ini kan kerja, tidak bisa satu hari atau 2 hari. Tapi kita bekerja sampai selesai karena prinsip saya, setiap persoalan setiap permasalahan di muka bumi ini pasti ada solusinya ya itu saja,” tutur Asmawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *