Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Soal Pengobatan Aneh dan Nyeleneh di Ciampea, Ini Kata Ketua RW

×

Soal Pengobatan Aneh dan Nyeleneh di Ciampea, Ini Kata Ketua RW

Sebarkan artikel ini

Tangkapan layar Tiktok rumah doa di Kecamatan Ciampea yang ajarkan pengobatan aneh dan nyeleneh. (Ist)

Ciampe, BogorUpdate.com – Rumah Doa anak Yatim ( RDAY) di Desa Cibuntu Kecamatan Ciampea, menjadi perbincagan di media sosial karena menyuruh jemaahnya untuk melakukan hal-hal aneh.

Saat ini, menjadi buah bibir lantaran diduga mengajarkan ajaran nyeleneh pada jamaahnya.

Menurut Ketua RW sekitar, Adung Sunarya menurut yang dia ketahui Yayasan tersebut sering melakukan acara satunan anak yatim dan janda, bahkan untuk pengunjung ke rumah Yayasan itu orang yang sering memiliki hajat.

“Setahu saya didalem situ taunya santunan anak yatim saja dan juga janda-janda, selebihnya memang ada juga suka minta doa kepada anak yatim khususnya orang-orang yang terlilit utang terus yang ingin mau usahanya macem-macem pokonya, ada yang dari Jakarta luar Jakarta selebihnya itu aktivitas di yayasan doa anak yatim itu tidak tahu karena memang sudah tidak ketemu lagi,” katanya kepada wartawan pada Senin (31/7/23).

Menurutnya, bahkan saat peristiwa kebakaran beberapa bulan lalu warga sulit membantu karena akses sekitar yayasan tersebut tertutup.

“Bahkan dengan kejadian kebakaran kemarin pun kami warga disini merasa sulit karena sudah dikelilingi oleh pagar yang tinggi,” katanya.

Ia mengatakan, sejak dulu memang ada pengobatan tetapi dengan media susu kambing.

“Kalau dulu sih ada pengobatan terapy susu kambing etawa tapi yang lain saya tidak tahu. Yang rame itu puncaknya hari Jumat sama minggu tapi hari-hari biasa juga ada,” ujarnya.

Saat ditanya soal viralnya pengobatan tersebut, Ketua RW mengaku baru mengetahui setelah melihat di media sosial.

“Kalau untuk viral itu justru saya tidak tahu, tau-tau nya ada di media sosial aja, tetapi kalau lihat di media sosial jelas bahasa bahasanya colak colek tapi itukan cuma saran H Dwi,” ungkapnya.

Lebih lagi, bila memang benar menyarankan seperti itu dia mengaku aneh dengan saran yang diberikan oleh pimpinan Yayasan tersebut.

“Mungkin pandangan masyarakat sekitar juga bisa dikatakan janggal ya, ko masa iya sih istilahnya pakai alat kelamin bisa mengobati kalau memang ada dasarnya kita juga menerima, tapi kalau ga ada dasarnya mungkin masyarakat juga aga aneh,” bebernya.

Sebagaiamana yang dilihat dalam salah satu video yang dibagikan akun TikTok @achobambangbamban.Dwi jmenyarankan kepada jamaahnya untuk melakukan terapy memakai celana dalam (CD) dia menyarankan hal itu dilakukan selama 4x selama sehari.

“Pikun kalau pengen sembuh tidurnya kasih celana dalem bekas pake dia atau bekas kite, umurnya berape yang pikun? Kalau katarak colek alat kelamin kamu 9 kali ke mata, mau tidur bangun tidur mau mandi abis mandi, sehari 4 kali,” kata Dwi Susanto dalam Video Tiktok berdurasi 43 detik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *