Sukajaya, BogorUpdate.com – Rumah semi permanen yang dihuni seorang janda lansia bernama Arnas (64 tahun), warga Cisusuh RT 01/05, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor nyaris roboh usai terdampak longsor pada bagian tebing rumah pada Selasa 3 Desember 2024 kemarin.
Rumah semi permanen sekitar berukuran 6 meter x4 meter persegi yang ditempati Arnas berdua dengan anaknya itu kini sudah dipugar untuk diperbaiki hingga mendapatkan bantuan relokasi dari Pemerintah
Kepala Desa Cileuksa, Ujang Ruhyadi mengatakan bahwa pasca sehari kejadian, pihaknya langsung menggelar musyawarah dengan masyarakat setempat.
Hasil musyawarah itu, pihaknya langsung melakukan perbaikan dengan swadaya dengan mengajak gotong royong dibantu masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak masyarakat yang tinggal di Cisusuh untuk memperbaiki rumah ibu Arnas, sebab pasca kejadian terkena longsor dibagian pondasi tebing rumah Bu Arnas nyaris terbawa longsor dan harus cepat dilakukan perbaikan dengan cara gotong royong,” kata Ujang Ruhyadi, Selasa (10/12/24).
Menurutnya, rumah yang terdampak tersebut dihuni oleh seorang janda yang tinggal dengan anaknya. Oleh karena itu dengan kepedulianya ia langsung mengajak masyarakat untuk ikut bergotong royong.
“Sekitar 50 orang membantu memperbaiki rumah yang Bu Arnas yang mana kami membangun kembali berupa tembok penahanan tebing disisi rumah dan memperkokoh pondasi rumah,” jelasnya.
Disisi lain, pria yang karib disapa Apih Ujang ini mengimbau untuk masyarakat untuk mewaspadai disaat cuaca ekstrim saat ini.
Sebab kata dia, melihat kejadian bencana besar pada 2020 lalu dikarenakan dengan curah hujan tinggi yang mengakibatkan bencana longsor dan banjir mengguncang Kecamatan Sukajaya.
“Pihak Desa menghimbau masyarakat harus mewaspadai disaat cuaca ekstrim saat ini, curah hujan tinggi dan jika terjadi apa-apa diharapkan terus gotong royong dan tidak bertindak sendirian,” ujarnya.
Diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan risiko cuaca ekstrem selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akibat gelombang dingin Siberia. Fenomena tersebut dapat memicu hujan lebat dan bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, terutama di wilayah Indonesia bagian barat.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan wilayah yang paling berisiko meliputi Jawa Barat, Jakarta, Banten, dan Lampung.
Jika gelombang dingin Siberia mencapai Indonesia bagian barat, dapat menyebabkan hujan ekstrem. Kami berharap skenario terburuk tidak terjadi,” ungkap Dwikorita saat berbicara di Komisi V DPR pada Rabu (4/12/24). (Ilham)