Kemang, BogorUpdate.com – Kampung Kemang Ujung, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, merupakan sentra Minapolitan atau Perikanan di Bumi Tegar Beriman. Namun kini, para petani mulai lesu lantaran kurang mendapat perhatian dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor.
Ditambah dengan naiknya BBM dinilai sangat berpengaruh kepada harga pakan. Padahal, permintaan jenis ikan mulai dari konsumsi hingga ikan hias semakin meningkat. Namun hal itu tidak dibarengi dengan bantuan dan dukungan dari pemerintah.
Ketua Kelompok Tani Tirta Mini, Surya mengatakan, permintaan ikan di daerah wisata Kabupaten Bogor semakin hari semakin meningkat. Wilayah yang dulu sempat menjadi sentra pembibitan dan pembesaran selalu kekurangan untuk memasok daerah-daerah sekitar.
“Petani ikan sekarang di Kabupaten Bogor mulai menjamur, hanya saja kurang koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Sehingga selalu kalah dengan ikan-ikan dari luar Kabupaten Bogor,” katanya kepada Wartawan, Kamis (20/7/23)
Menurutnya, di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bogor jika dikelola dengan baik akan bisa swasembada ikan sendiri. Dari pembibitan sampai pembesaran karena banyak daerah-daerah yang mudah air.
“Memang ada yang terkendala kondisi alam, yaitu dingin. Air yang dingin akan membuat ikan sulit besar. Tapi bisa disiasati dengan pembuatan dasar kolam berupa tanah. Kemudian untuk penetasan banyak petani yang tidak tahu, sehingga perlu penyuluhan,” jelasnya.
Ditempat yang sama, pembudidaya ikan hias lainnya, Nunu Wahyudin membenarkan jika jumlah petani meningkat tapi kekurangan tenaga penyuluh. Biasanya penyuluh berasal dari warga sekitar yang berhasil mengembangkan bisnis ikannya. Di samping ikan konsumsi, permintaan ikan hias di pasaran juga meningkat.
“Banyak potensi Desa Kemang yang bisa diangkat. Selain ikan, produk masyarakat seperti sayuran dan buah-buahan banyak yang meminati. Hanya perlu bantuan dari dinas terkait, agar semakin berkembang,” pungkasnya.