Foto kontraktor akan memperbaiki material GOM Gunung Putri yang rusak tertiup angin. (BU)
Gunung Putri, BogorUpdate.com – Kontraktor pengerjaan Gedung Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Kecamatan Gunung Putri, mengaku bakal bertanggung jawab memperbaiki kerusakan beberapa material gedung GOM yang rusak akibat terhempas oleh angin kencang.
“Dari kontraktor sih, kita tanggung jawab penuh, walaupun masa pemeliharaan di kontrak sudah habis, tetep kita punya itikad baik untuk memperbaiki kerusakan kemarin,” kata Pelaksana PT Unedo Phazippo Utama, Bambang S kepada BogorUpdate.com, Minggu (25/12/22).
Soal adanya jendela dan beberapa material GOM yang hancur, kata Bambang, jika dilihat dari lapangan memang karena faktor cuaca dan ada angin besar. Setelah dilakukan juga pengecekan dilapangan ada beberapa bangunan milik warga yang terkena imbasnya, walaupun tidak begitu parah.
“Untuk kerusakan akibat angin memang tidak begitu parah, karena bagian dari kontruksi bangunan tidak ada yang rusak. Karena jendela dan tralis bidangnya cukup lebar, jadi sangat rentan jika terkena angin,” jelasnya.
Untuk spek gedung, Ia mengaku sudah menjalankan sesuai dengan yang ada di RAB dan itu juga sudah ada asesment dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor dan Konsultan Pengawas. Dengan begitu, pihaknya mengaku tidak akan berani merubah spek, kualitas dan mutu.
“Jadi kita ngejalanin sesuai dengan instruksi yang ada dilapangan, karena kan kita antara konsultan pengawas dan kontraktor selalu berbarengan, karena kan harus mengawasi secara teknis,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Bambang, desain untuk jendela serta beberapa material yang hancur memang sudah ditetapkan oleh Dispora. Pihaknya hanya mengikuti saja sesuai dnegan yang ada di kontrak.
“Kan memang sudah ditetapkan oleh dinas, kita hanya mengikuti saja. Kalau memang mau dirubah desainnya kembali lagi ke Dinas terkait. Kalau sekarang kita perbaiki sesuai dengan kontrak awal, gak mungkin kita ngerubah desain diluar dari itu,” terangnya.
Meski begitu, ia mengakui ada kekurangan semasa pengerjaan, yaitu keterlambatan waktu yang diakibatkan adanya kesulitan akses jalan untuk memasukan material ke lokasi pengerjaan.
“Memang kekuarangan kita waktu pelaksanaan itu agak telat dan kena dena kurang lebih selama satu bulan. Itu denda berjalan dan kita penuhi semua,” ungkapnya.
Diluar itu, pihak kontraktor sampai saat ini belum menerima sepenuhnya pembiayaan dari Dispora. Sekitar 40 persen yang belum diterima oleh pihak kontraktor karena terkena luncuran.
“Kita juga harus menanggung beban karena kena luncuran ini, 40 persen belum dicairkan oleh Dispora, baru dicairkan tahun 2023. Kalau dari pribadi perusahaan kita kan kena juga bunga berjalan karena ada uang Bank yang dipakai untuk pembangunan GOM,” bebenya.
“Alasan dinas, selama kita masa pemeliharaan selesai itu untuk luncuran pembiayaan asanya di parsial kedua yakni di Bulan Oktober, tapi kenyataannya baru ada di bulan November,” sambungnya.
Sebelumnya, Rusaknya beberapa meterial Gedung Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Kecamatan Gunung Putri, akibat tertiup angin, menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya Aktivis Mahasiswa Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bogor.
“Amat miris dengan para kontraktor yang ada di Kabupaten Bogor lagi dan lagi tidak mengindahkan pandangan publik. Poyek GOM Kecamatan Gunung Putri yang dikerjakan dengan Anggaran sebesar Rp 12.726.850.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2021 itu hancur oleh tiupan angin,” kata Ketua Umum PC IMM Bogor, Hendi kepada BogorUpdate.com, Jum’at (23/12/22).
Hendi yang merasa geram itu mengatakan, sangat aneh apabila hanya tersapu angin, lalu beberapa bagian Gedung GOM seperti Jendela, Plafon dan material lainnya bisa hancur. Seharusnya, dengan anggaran yang cukup fantastis itu, sudah direncanakan dengan matang.
“Ini gimana para konsultan perencana dalam perencanaan pembuatan GOM itu, seolah direncanakan dengan tidak baik. Apalagi dengan anggaran yang sangat Fantastis, hanya terkena angin bisa mengakibatkan jendelanya dan material lainnya roboh. Ini sangat aneh dan sangat janggal,” tegasnya.
Masih kata Hendi, jangan sampai para kontraktor membangun fasilitas publik ini dengan mengurangi spek bahan dan asal-asalan. Hal itu akan sangat merugikan Negara dan masyarkat.
“Ini sepertinya kontraktor diduga mengurangi spek. Sekarang hanya jendela, plafon dan kaca dinding, lalu apa lagi nanti yang rusak. Beruntung tidak ada aktifitas saat kejadian, hingga tidak ada korban,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjut Hendi, pihaknya mendesak BPK dam KPK untuk turun tangan mengaudit ulang proyek pembangun GOM dengan terbuka.
“Sehingga kamipun sebagai masyarakat tidak bertanya-tanya dan kamipun memberikan kepercayaan kepada BPK dan KPK sebagi tim audit agar kepercayaan masyarakat Gunung Putri, terkhusus Kabupaten Bogor bisa menikmati fasilitas dengan baik dan aman,” pungkasnya