Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Viral di Medsos Soal Praktik Jual Beli Kursi, Kepsek SMPN 1 Klapanunggal Sebut Untuk Biaya Seragam

×

Viral di Medsos Soal Praktik Jual Beli Kursi, Kepsek SMPN 1 Klapanunggal Sebut Untuk Biaya Seragam

Sebarkan artikel ini

Mediasi di SMPN 1 Klapanunggal. (Ist)

Klapanunggal, BogorUpdate.com – Kepala SMPN 1 Klapanunggal, Kiswanti membenarkan adanya video viral di media sosial (Medsos) terkait adanya pungutan liar (Pungli) terkait Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN 1 Klapanunggal, yang dipunguti biaya atau istilah jual beli kursi.

Namun, Kiswanti membantah bahwa ada praktik jual beli bangku di SMPN 1 Klapanunggal.

“Tidak ada jual beli bangku di SMPN 1 Klapanunggal,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/23).

Masih ucap Kiswanti, saat itu adalah pengembalian uang titip seragam dari orang tua. Saat itu banyak orang tua yang menitipkan uang seragam ke sekolah, karena takut uangnya terpakai.

“Itu bukan jual beli bangku. Yang ada ketika orang tua daftar ulang, itu ada yang menitipkan uang. Uang itu digunakan untuk uang seragam,” sambungnya.

Menurutnya, pihak SMPN 1 Klapanunggal tidak mau terbebani dan mengembalikan kembali uang titipan seragam itu. Jikapun nanti akan titip uang seragam, sekolah baru mau menerima setelah ada rapat keputusan membuat seragam.

“Justru saya tidak mau terbebani uang titipan seragam itu, waktu itu kami kembalikan semua. Kalaupun mau nitip uang itu setelah ada rapat,” paparnya.

Selanjutnya, Bhabinkantibmas Desa Klapanunggal, Sudana mengatakan bahwa kejadian tersebut telah di mediasi secara kekeluargaan.

“Kita sudah memediasi dengan semua pihak yang berada di video viral tersebut, intinya kita sudah klarifikasi bahwa Video tersebut tidak benar,” ucap Sudana.

Semua pihak sudah mengklarifikasi, dan Bhabinkantibmas Desa Klapanunggal berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah memberitakan sebuah informasi yang belum tentu kebenaranya.

“Masyatakat harus lebih memahami, segala bentuk sesuatu berita itu harus lebih ditelusuri kebenaranya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *