Bogor RayaPemerintahan

Akhirnya, Ratusan PKL Malabar Ditertibkan

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Setelah melalui berbagai tahapan, akhirnya Kecamatan Bogor Tengah melakukan pembongkaran terhadap ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di wilayak Kelurahan Babakan dan Tegal Lega, Senin (2/11/20).

Dalam penertiban tersebut melibatkan tim dari Satpol PP, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dinas PUPR dan unsur wilayah Polsek, Koramil serta kelurahan.

Nampak dilokasi puluhan petugas gabungan melakukan pembongkaran lapak disepanjang Jalan Malabar, dengan menurunkan alat berat dan sejumlah armada truk untuk menggangkut puing bangunan.

Camat Bogor Tengah Abdul Wahid mengatakan, penertiban tersebut telah direncanakan sejak beberapa bulan ke belakang, selama ini pihaknya telah melakukan pendataan hingga sosialisasi kepada seluruh pedagang.

Dalam sosialisasi lanjut Wadid, pihaknya melibatkan paguyuban pedagang, LPM dan kelurahan. Dan disepakati bahwa pedagang diberi waktu hingga 1 November 2020 untuk mengosongkan lapak atau kios mereka.

“Penertiban ini dilakukan sesuai kesepakatan, dengan paguyuban PKL dan LPM. Para pedagang diberi limit waktu hingga 1 November untuk mengosongkan lapaknya dan sekarang ditertibkan,” kata Wahid di lokasi penertiban.

Menurut Wahid, setelah dilakukan pembongkaran maka lokasi yang selama ini digunakan untuk berjualan oleh para pedagang, maka fungsinya akan dikembalikan sesuai peruntukannya.

“Kedepan fungsinya akan dikembalikan yakni trotoar, drainase, jalur hijau terutama titik-titik di depan gedung lembaga pendidikan akan dibangun jalur hijau. Lalu drainasenya akan diperbaiki oleh dinas PUPR sehingga tidak lagi banjir saat hujan,” ungkapnya.

Untuk 160 pedagang yang ditertibkan, sementara diberi tempat di pinggir jalan agar tetap bisa berjualan, sambil menunggu direlokasi ke Taman Tuyul yang akan dibangun sentra kuliner.

Dalam rekokasi, para pedagang eksisting dan yang notabenenya berdomisili di Kelurahan Tegallega dan Babakan akan menjadi prioritas. Jadi penertiban tersebut tidak menghilangkan mata pencaharian mereka.

“Ya, penertiban ini sudah ada solusi, dan mudah2an kerjasama dengan mayora segera terwujud, nantu Taman Tuyul akan dibangun sekitar 100 hingga 110 booth untuk menampung para pedagang dan sisanya akan di tempatkan secara bertahap,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Iyan salah satu pedagang nasi mengaku, dalam penataan tersebut dirinya telah mendapat sosialisasi. Sehingga dia dan pedagang lainnya mengosongkan lapak tempat mereka berjualan.

Dia mengaku tidak keberatan meski tempat dirinya sehari-hari mencari nafkah dibongkar, karena tetap diperhatikan dan diberi solusi, sehingga dirinya tidak kehilangan mata pencaharian.

“Ya, kami ngikut saja, karena kami diberi tempat dan tetap bisa berjualan. Kalau sudah selesai dibangun, nanti akan direlokasi ke Taman Tuyul. Semoga nanti disana lebih tertata dan ramai pembeli,” kata Iyan.

 

 

 

 

 

(As/Bing)

Exit mobile version