Bogor RayaHomeLifestyleNewsPolitik

Gandeng Duta Milenial Kementan, Achmad Fathoni Edukasi Warga Cikeas Tanam Aedamame

Gunung Putri, BogorUpdate.com
Duta Milenial Kementerian Pertanian (Kementan), Dwi Satria melakukan pembinaan dan berikan bibit Aedamame yang merupakan tumbuhan jenis kacang-kacangan.

Adapun bibit Aedamame tersebut untuk di tanam dan dibudidayakan oleh Kelompok Tani warga Kampung Tlajung Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri.

Pria jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2016 tersebut didampingi oleh Endah Humas Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementrian Pertanian, Radio Diskominfo Kabupaten Bogor, ida dan Anggota DPRD Kabupaten Bogor Achmad Fathoni yang turut menabur bibit Aedamame di lokasi tersebut.

“Kita berprinsip untuk kaya sama – sama, dimana petani kita berikan edukasi dengan menanam jenis kacang Aedamame yang dimana konsumen dari bahan tersebut sangat banyak sekali,” papar Dwi pada Bogorupdaten.com, Minggu (20/3/22).

Menurutnya, disini dia memberikan edukasi kepada petani, selain itu juga memberikan bibit dan nanti hasil dari pertanian Aedamame itu dia yang akan membelinya. Jadi petani tidak perlu pusing memikirkan market mau di jual kemana, karena sudah disediakan marketnya, maka dari itu sekarang lebih merubah pola berfikirnya yakni tanam sayur yang memang dibutuhkan di pasaran.

“Kebutuhan sangat banyak, bahkan untuk permintaan pasar itu ada yang minta sampai sehari 1 Ton Aedamame. Namun kita belum bisa memenuhi nya karena ketidaksediaan produksi tersebut, maka dari itu kami akan keliling terus untuk membina petani untuk budidaya Aedamame, agar bisa memenuhi market,” papar Dwi.

Di tempat yang sama di sampaikan oleh Achmad Fathoni, Anggota DPRD Kabupaten Bogor yang mengapresiasi akan anak muda Milenial yang mau bertani, dimana saat ini petani itu hanya menanam apa yang sudah menjadi turun temurun, tidak ada edukasi dan pengembangan. Dengan adanya program tanam Aedamame ini saya harapkan pola fikir petani bisa berubah, jadi menanam apa yang memang menjadi kebutuhan market.

“Di Cikeas ini mayoritas menanam Lengkuas, Sereh, dan Jahe yang notabene bumbu dapur dan itu market nya agak sulit. Petani hanya menanam kemudian menunggu siapa yang mau beli, walaupun sudah waktunya panen namun jika tidak ada pembeli maka tidak jadi di panen, itu yang membuat harga anjlok dan pengepul memberi harga yang mereka inginkan saja,” jelas Fathoni biasa di sapa.

Aleg yang berangkat dari Fraksi PKS ini juga mengatakan jika usaha pertanian merupakan usaha jangka panjang, dimana jika pertambangan lambat laun akan habis, namun jika pertanian dia hanya meroling mau panen apa, dengan jangka waktu yang seperti apa.

“Maka dari itu saya sangat mendukung program – program ini, tinggal di bantu saja oleh pemerintah. Seperti yang kita tahu di kabupaten Bogor ini banyak lahan tidur yang sangat bisa untuk di berdayakan, tinggal sediakan lahan nya dan hidupkan kembali petani nya, dan pemuda – pemuda ini yang akan membantu edukasi untuk pembelajaran dan penyediaan bibitnya serta pemasarannya,” papar nya.

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada Kepala desa yang di wilayahnya ada lahan tidur lebih baik di berdayakan agar bisa menghasilkan, jangan didiamkan tidak terurus padahal bisa dimanfaatkan oleh petani warga sekitar.

Exit mobile version