Bogor RayaHomeNewsPolitik

Ini Alasan Bayu Syahjohan Ingin Maju di Pilbup Bogor 2024

Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor, Bayu Syahjohan

Politik, BogorUpdate.com – Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor, Bayu Syahjohan menjelaskan landasan keinginannya maju dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Bogor pada 2024 nanti, Dia ingin memajukan Perekonomian, Kesehatan dan Pendidikan serta Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Bogor.

“Jika ditahun 2024 nanti saya ditakdirkan menjadi Bupati, program yang akan saya jalankan sama seperti tahun 2018 lalu. Yang pertama tidak ada lagi masyarakat Kabupaten Bogor yang tidak sekolah diusia sekolah, artinya semua harus sekolah sampai tingkat SMA. Selama ini kan tidak terjadi khusunya di Kabupaten Bogor masih rendah tinggkat SDM nya,” kata Bayu Syahjohan kepada BogorUpdate.com, Minggu (12/6/22).

Selanjutnya, sambung Bayu Syahjohan yang juga pernah menduduki kursi DPRD Kabupaten Bogor periode 1999 sampai 2008 lalu itu menambahkan, tidak ada jalan Kabupaten Bogor yang rusak, itu program 5 tahunan sampai lanjutan kalau dia terpilih. Jadi kalau itu statusnya jalan Kabupaten Bogor, tidak boleh ada jalan yang rusak.

“Lalu tidak boleh ada masyarakat usia produktif yang nganggur. Berat kan programnya, 1 juta bahkan lebih masyarakat di Kabupaten Bogor saat ini pengangguran, nah itu tugasnya pemerintah. Kenapa saya melihatnya seperti itu, karena Pabrik di Bogor lebih daru 2000 jumlahnya, kenapa kitak tidak bisa memanfaatkan untuk disalurkan ke perusaahan tersebut,” lanjutnya.

“Tapi kalau tidak bisa disalurkan, ada padat karya, UMKM yang musti kita bantu misalnya bikin kelompok tani. Jadi intinya tidak boleh warga Kabupaten Bogor yang nganggur, itu program saya. Berat memang tapi harus bisa, dan itu pasti bisa,” sambungnya.

Selain itu, untuk dibidang kesehatan, harus bisa betul betul masyarakat ini bisa merasakan bahwa kesehatan di Kabupaten Bogor tidak sulit siapa sih orang yang mau sakit? Tapi program Jokowi yang memberikan kartu indonesia sehat itu kan tujuan akhirnya adalah indonesia menuju sehat.

“Kalau sakit kan datangnya dari yang Kuasa, tapi apakah kita bisa menekan tingkat kematian, bisa saja dengan program kesehatan yang tepat, dan terpenuhi segala pelayanan untuk masyarakatnya,” bebernya.

Bayu Syahjohan juga menjelaskan, di Kabupaten Bogor ini jumlah RSUD ada empat, sedangkan jumlah masyarakatnya ada 6 juta orang dan termasuk kabupaten paling terpadat jumlah penduduknya. Ada yang mau ke RSUD Cibinong menempuh jarak dengan waktu 5 jam bahkan kalau macet sampai 8 jam.

“Kenapa kita tidak dirikan Puskesmas pembantu (Pustu) yang bisa rawat inap, atau rumah sakit yang memadai di setiap Kecamatan yang berdekatan. Kita banyak rumah sakit swasta, tapi sampai saat ini belum bisa terpenuhi karena investasinya di Kabupaten Bogor ini memang mahal. Tapi kalau kita ingin kesejahteraan ya itu harus ditingkatkan, yang disebut mahal itu apa, ya mahal proyeknya,” jelasnya.

Bayu Syahjohan yang punya pengalaman menjadi desain anggaran di Kabupaten Bogor tersebut menjelaskan semasa menjadi Anggota DPRD 10 tahun itu, betul-betul lakukan efesiensi dan efektifitas anggaran. Namun untuk saat ini dia kurang memahami skemanya.

“Kita melihat untuk saat ini yang terjadi, contohnya harga korek di luaran hanya 2 ribu, tapi di APBD bisa sampai 1 juta. Kenapa gak bisa ditekan, karena standar harga korek api ini maksimum tertinggi yang dikeluarkan oleh SK Kepala daerah yakni 1 juta. Gak salah, begitu ada pemeriksaan dari BPK atau yang lainnya ini benar meskipun kita tau harganya cuma 2 ribu tidak disalahkan karena ada kwitansinya kok. Bagaimana kita mau besar, mau makmur kalau terus terjadi seperti ini,” pungkasnya.

Exit mobile version