Bogor RayaHomeNewsPeristiwa

Pengakuan Warga Gunungsindur Soal Sumur Bercampur BBM, Jaraknya Hanya 60 Meter dari SPBU

Gunungsindur, BogorUpdate.com – Belasan sumur milik warga di Kampung Nagrog RT 02 dan 03 /05, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunungsindur, yang tercemar oleh bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax, diduga berasal dari penampungan BBM milik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada di dekat pemukiman warga.

“Kami sudah menduga soal pencemaran ini sejak tahun 2021. Saya juga sudah pernah bersama beberapa warga lainnya datang ke lokasi pom bensin (SPBU) itu beberapa bulan lalu memberitahukan hal ini (dugaan pencemaran-Red),” ujar Sumiati salah satu warga yang terdampak kepada wartawan, Jum’at (8/9/23).

Sumiati mengatakan, ketika itu pihak SPBU mengaku akan segera melakukan giat pemeriksaan dan uji laboratorium. Tapi hingga saat ini belum ada kejelasannya. Sumiati juga mengaku, warga sudah tak berani menggunakan air dari sumur yang diduga tercemar bensin tersebut.

“Dari baunya saja sudah tercium kalau air sumur memang tercemar. Pernah juga air tersebut di tes dengan dibakar dan api memang menyambar,” katanya.

Menurut Sumiati, warga lainnya pun tidak berani menduga lebih jauh soal pencemaran air sumur tersebut. Namun berharap agar pihak pemerintah membantu penyelesaian dari masalah warga tersebut.

“Karena kami butuh air bersih untuk minum dan memasak. Saat ini saya dan warga membeli air galon untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yang jelas pengeluaran kami makin banyak,” cetusnya.

Diketahui dugaan pencemaran air sumur dengan cairan BBM ini diduga kuat akibat adanya resapan bahan bakar yang berasal dari tangki penampungan BBM di salah satu SPBU yang berada di dekat pemukiman warga tersebut.

Dari penelusuran awak media serta keterangan warga, ada sekitar 15 sumur warga yang diduga kuat airnya tercemar bahan bakar minyak. Sedangkan jarak antara SPBU dengan pemukiman warga diperkirakan sekitar 60-70 meter.

Sementara saat mendatangi dan juga mengkonfirmasi dugaan pencemaran air belasan sumur warga itu, awak media ini belum bisa bertemu pihak manajemen maupun penanggungjawab SPBU.

“Saat ini sudah dikosongkan pertalite dan lainnya dari penampungan. Kami hanya ikuti alur permintaan warga dan arahan pihak kepolisian. Karena saat ini sudah ditangani polisi,” ungkap seorang petugas Satpam di SPBU yang namanya enggan disebutkan.

Sebelumnya diberitakan, Warga Kampung RT02/05, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, dihebohkan sumur mereka bercampur bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Menurut Irsyad, warga sekitar mengungkapkan, saat ini ada sekitar 15 sumur yang tercemar dan tidak dapat digunakan lagi. Bahkan, pencemaran air tersebut sudah terjadi sangat lama, sekitar 7 tahun.
“Sekarang kan musim kemarau, jadi air agak susah. Makanya kelihatan air di dalam sumur agak berwarna biru mirip Pertamax. Sebetulnya ini sudah lama, sekitar 6 sampai 7 tahunan,” ungkapnya, Kamis (7/9/23).
Irsyad menjelaskan, sudah ada beberapa sampel (contoh) air yang diduga telah tercemar air. Bahkan salah satunya juga telah dicoba apakah dengan dibakar dan ternyata menyambar lebih cepat karena memang ada kandungan cairan BBM.
“Diduga ini resapan air dari tampungan bensin yang ada di pom bensin (SPBU). Jaraknya sekitar seratus meter, diduga ada kebocoran di tangki penampungan,” paparnya.
Exit mobile version