Betonisasi jalan di kampung Peundeuy Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. (Ist)
Jonggol, BogorUpdate.com –
Menyikapai adanya pernyataan ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Yudi, menyalahkan warga perumahan Citra Indah yang menyebabkan betonisasi jalan di kampung Peundeuy Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, rusak, Anggota DPRD Achmad Fathoni angkat bicara.
Menurut Achmad Fathoni, seharusnya pengerjaan betonisasi jalan sudah melalui prosedur dan pengawasan yang benar baik pelaksanaannya maupun pengerjaanya.
“Pembangunan menggunakan anggaran semua ada ketentuannya, ada speknya ada kontraknya kalau dikerjakan sendiri ada ketentuannya di situ bisa dibuka, apa dikerjakan dengan sesuai spek jangan-jangan di tingkat ordernya yang salah,” katanya kepada BogorUpdate.com, Senin (23/10/23).
Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari PKS itu juga menambahkan bila memang order beton sesuai spek bisa jadi kesalahan dipengerjaan dan teknis lain dilapangan.
“Kualitas beton bener, nanti pengerjaannya yang salah seperti terlambat dijalan beton sudah kering, atau belom umur sudah dilewati,” bebernya.
Pemerintah Desa, lanjut pria yang duduk di komisi 3 ini menambahkan, jangan selalu mencari kambing hitam menyalahkan warga. Jika pengguna jalan disalahkan presentasenya sangat kecil.
“Kalo konteksnya pembangunan jalan ya seharusnya kalo memang belom waktunya dilewati ya gak boleh dilewati ditutup, hal-hal semacam itu seharusnya tidak menyalahkan salah satu pihak tanpa ada data,” geramnya.
Fathoni sapaan akrabnya juga meminta harus ada yang bertanggung jawab sebab, pembangunan jadi terlihat tidak asal jadi, tetapi bermanfaat bukan jadi masalah.
“Jika itu memang salah harus ada yang bertanggungjawab diperbaiki, itukan yang menentukan ditutup atau dibuka pelaksana jangan menyalahkan setelah rusak,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Yudi, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pembangunan betonisasi jalan di kampung Peundeuy Desa Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, menyalahkan warga soal jalan yang rusak dan ngebul.
Menurutnya, betonisasi dikerjakan dengan baik tanpa ada masalah. Namun faktor warga Citra Indah yang tidak sabaran dan meminta segera dibuka, menjadi penyebab rusaknya jalan tersebut.
“Jalan yang belum waktunya dibuka yang kita inginkan 28 hari, sesuai standard operasional (SOP) karena disamping jalan ada sekolahan yang mayoritas warga citra indah,” ujarnya kepada Wartawan, Jum’at (20/10/23).
Dia berkilah, kerusakan jalan tersebut dikarenakan belum waktunya dibuka, tetapi dipaksa untuk dilewati karena warga berdalih tidak ada jalan lain selain jalan itu.
“Faktor rusaknya jalan tersebut karena dipaksa warga yang tidak sabaran untuk melewati jalan tersebut, makanya belum kering sudah dilalui oleh motor dan mobil,” kilahnya.
