Gunung Putri, BogorUpdate.com – Pengelola Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) 34.169.25 yang terletak di Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengaku tidak terima dengan isi pemberitaan yang dimuat oleh media ini.
Pemberitaan yang berjudul “Pengendara Thunder Ini Bebas Beli BBM Subsidi Pertalite Secara Berlebih di SPBU Wanaherang, Setor Uang Cor?” pada Rabu (5/4/23) itu memuat soal adanya pengisian BBM jenis Pertalite secara berlebih oleh pemotor Suzuki Thunder.
“Saya gak tau maksudnya ngecor itu seperti apa, itu kan sampai ke pihak Pertamina nantinya kan berbeda,” kata Manager SPBU Wanaherang, melalui pesan WhatsApp kepada Bogorupdate.com, Sabtu (8/4/23).
SPBU Wanaherang, katanya lagi, sering diberitakan yang kurang baik, dan imbasnya kepada pihak SPBU, dirinya juga merasa dirugikan lantaran isi berita bisa berimbas terkena sanksi oleh Pertamina.
“Ya waktu itu juga ada berita dari media lain tentang berita SPBU saya. Saya sampai sekarang kena teguran dari Pertamina terkait pemberitaan jadi jelek nama SPBU saya,” pungkasnya,
Diberitakan sebelumnya, Diam-diam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wanaherang, yang berada dijalan raya Mercedes Benz desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, melayani pengisian BBM subsidi jenis pertalite secara berlebih, Rabu (5/4/23).
Pantauan bogorupdate.com dilokasi, terlihat beberapa kendaraan bermotor jenis Suzuki thunder wara-wiri mengisi bahan bakar jenis pertalite yang diduga untuk dijual kembali dengan cara diecer.
Saat diwawancarai, dengan gamblang salah satu pengendara Suzuki thunder mengaku, bahwa dirinya hanya 2 kali mengisi dan telah berkoordinasi dengan petugas SPBU Wanaherang tersebut.
“Saya cuma dua balik bang, sedangkan saya sudah kasih uang cor ke petugas SPBU,” kilahnya.
Sementara pengawas SPBU Erwan menegaskan, bahwa pihaknya sangat melarang keras baik terhadap karyawan maupun para pelaku untuk tidak diperbolehkan mengisi bahan bakar bersubsidi seperti pertalite secara berlebih bahkan untuk kembali diperjual belikan.
“Pihak SPBU melarang keras praktik seperti itu, bahkan pihak karyawan juga sudah saya himbau,” jelasnya.