Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Ditinggal 5 Guru Terbaiknya, Kepsek SMPN 1 Klapanunggal Ngaku Kehilangan

Kepsek SMPN 1 Klapanunggal, Kiswanti. (Ist)

Klapanunggal, BogorUpdate.com – Menanggapi soal adanya lima guru yang bakal dipindahtugaskan ke SDN usai diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari Pemerintah Kabupaten Bogor, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Klapanunggal, Kiswanti mengaku kehilangan guru terbaiknya.

“Sedih sekali karena ke-5 guru yang diangkat PPPK itu memang guru-guru yang mempunyai kinerja yang bagus dan tinggi. Pengabdiannya ke sekolahpun luar biasa. Tapi ketika kuota SMP tidak ada, jadi kami kehilangan 5 guru yang memang benar-benar guru yang produktif,” ujar Kiswanti kepada BogorUpdate.com, Jum’at (7/7/23).

Kiswanti mengaku setelah ditugaskan, guru di SMP yang dipimpinnya ini berkurang. Guna menutupi hal itu, Ia bakal mengambil guru honorer untuk mengisi kekosongan.

“Tidak mungkin kalau kelas kosong tanpa ada guru harus ada hadirnya guru di dalam kelas. Sambil jalan kita pikirkan bagaimana nanti untuk pembayaran honornya. Karena memang kalau masih baru tidak boleh dibayar pakai BOS ya barangkali nanti ada solusi-solusi,” katanya.

Kiswanti berharap ke-5 gurunya tersebut bisa ditarik kembali mengajar di tempat semula dengan mengajukan kepada intansi terkait.

“Insya Allah kalaupun bisa saya akan mengajukan biar bisa ditarik lagi ke SMP kalau bisa namanya kita usaha ya mudah-mudahan nanti bisa kembali lagi ke SMP itu harapan saya. Mereka sangat dibutuhkan di sini,” harapnya.

Sebelumnya, Penantian para Guru Honorer di Kabupaten Bogor menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akhirnya terkabul. Sebanyak 2.981 guru honorer resmi menjadi guru PPPK dan dilantik langsung oleh Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan pada Rabu (5/7/23) lalu.

Namun kegembiraan para guru usai diangkat menjadi guru PPPK menyisakan kebingungan. Bagaimana tidak, mereka yang sudah memiliki Surat Keputusan (SK) pengangkatan PPPK, tidak sesuai dengan awal penempatan para guru mengajar.

Sebagian besar guru yang diangkat menjadi PPPK itu sudah lama mengajar di SMPN. Namun usai mendapatkan SK, mereka yang semula bertugas di SMPN kini ditugaskan untuk mengajar di SDN.

Bukan persoalan SK dari SMP ke SD yang dikeluhkan. Sebagian guru tersebut merasa bingung saat ditugaskan menjadi guru SD yang lokasinya sangat jauh dari tempat tinggal mereka.

Salah satu guru yang mengaku bingung tersebut ialah Titi. Semula Titi mengaku senang sudah diangkat menjadi guru PPPK, namun usai melihat sistem dan ditempatkan menjadi guru SD di Kecamatan Rumpin. Padahal, ia tinggal bersama keluarganya di Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Dari sistemnya sudah begitu saya dipindah ke SDN di Wilayah Kecamatan Rumpin, sedangkan rumah di Cileungsi. Kuota SMP nya gak ada, ketika di sistem muncul kita ditunjuk mengajar di SD,” keluh Titi yang merupakan guru di SMPN 1 Klapanunggal kepada BogorUpdpate.com, Jum’at (7/7/23).

Titi menjelaskan, di SMPN 1 Klapanunggal ini ada 5 guru yang sudah diangkat PPPK. Mereka mendapatkan penempatan tugas serupa yakni menjadi guru SD sesuai dengan SK.

“Dari SMPN 1 Klapanunggal kita ada 5 guru yang penempatanya keluar. Saya bingung kaya kita ini ibu rumah tangga, disatu sisi kan anak sudah sekolah didekat tempat tinggal. Sedangkan penempatan di Rumpin, makannya kami jadi dilema,” ujarnya.

Exit mobile version