Sub Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru. (Ist)
Cibinong, BogorUpdate.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, menduga penyebab keruhnya air Sungai Cikaniki disebabkan oleh kegiatan pengupasan lahan disekitar aliran sungai tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Sub Penegakan Hukum DLH Kabupaten Bogor, Dyan Heru. Menurutnya, penyebab air sungai Cikaniki berasal dari Pertambangan Tanpa Izin (PETI), tapi perlu diklarifikasi.
“Aliran sungai itu kondisinya berwarna coklat pekat seperti ada yang melakukan kegiatan pengupasan lahan dan tergerus hingga ke aliran sungai Cikaniki dan mengakibatkan airnya keruh,” kata Dyan Heru saat ditemui diruangan kerjanya, Selasa (27/6/23).
“Saya menduga ada kupasan lahan karena air sungai terus-terusan keruh. Misalkan dari PETI sepertinya dari dulu harusnya sudah terjadi seperti ini,” tambahnya.
Namun begitu, lajut Dyan dengan kondisi air keruh di Sungai Cikaniki itu sudah tidak bisa digunakan oleh PDAM sebagai air baku. Karena jika melebihi 8.000 mtu, maka sulit untuk dilakukan sterilisasi.
“Kalau air itu digunakan oleh PDAM sebagai air bakunya tidak akan masuk. Karena PDAM itu hanya mampu ketika kekeruhan itu diangka maksimal 8.000 mtu, kalau lebih dari itu tidak bisa digunakan. Nah di Cikaniki itu tidak bisa digunakan memang,” jelasnya.
Dyan menambahkan, sejauh ini tidak ada kerusakan atau kerugian dari masyarakat, tidak akan bermasalah. Namun sebaliknya, jika ada kerugian yang diakibatkan, maka pihaknya akan turun untuk mengambil sampel dan tindakan selanjutnya.
“Makannya tadi kami sudah ke Desa Kalongliud meminta keterangan dan sudah mengambil sampel air, namun hasil uji labnya masih belum keluar,” paparnya.
Menurut Dyan, harus ada penyuluhan dari pembina, karena pihak DLH sendiri sudah memberikan surat edaran, terkait sengketa lingkungan yang masih bisa ditangani oleh Desa hingga Kecamatan dipersilahkan ditangani.
“Namun ketika sudah tidak bisa ditangani oleh mereka, kami persilahkan untuk ditindaklanjuti ke DLH,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bukan hanya masyarakat di dekat sungai Cikaniki saja ternyata yang merasakan kekeruhan air, di Wilayah Desa Kampung Sawah Kecamatan Rumpin, warga mengaku sudah beberapa hari belakangan ini air sungai terlihat tidak lagi jernih seperti biasanya.
Diketahui sungai di wilayah kampung sawah tersebut adalah muara sungai antara Cisadane dan Cikaniki yang lanjut ke hilir sampai Tangerang Banten.
Ahmadi Warga Kampung Sawah mengaku tidak tahu penyebab keruhnya air sungai tersebut, dia menduga hal itu karena faktor setelah hujan saja.
“Sudah 2 hari sih gak tau semenjak hujan aja kemarin, biasanya nggak, bening bagus, tergantung dari hulu aja karena semuanya lari nya kesini gitu,” kata Ahmadi kepada wartawan, Rabu (21/6/23).
Dia mengatakan, walaupun sungai tersebut dinamakan sungai Cisadane, tetapi warga mengetahui hulu sungai itu dari bercabang nama sungai yang ada di kabupaten Bogor.
“Sungai Cisadane tapi asalnya banyak bercabang cabang dari atas kaya sungai di Leuwiliang Cikaniki nyambung kesini semua, biasanya kalau musim kemarau pada mandi di sungai, kalau disini kan orang mana aja yang mandi kemari,” ujarnya.