Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Kacau! Kades Sukamanah Anggap Wajar Jalan Samisade Retak dan Berdebu: Di Desa Lain Juga Sama

Kondisi jalan program Samisade di Desa Sukamanah yang dikeluhkan warga karena retak dan berdebu. (Ist)

Jonggol, BogorUpdate.com – Kepala Desa (Kades) Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Hadi Sutardi menganggap wajar kualitas jalan betonisasi yang berdebu dan alami keretakan karena salah pengaplikasian pembangunan disaat cuaca panas, Rabu (30/8/23).

Selain itu, Hadi juga mengaku, pengerjaan betonisasi menggunakan anggaran program unggulan pemerintah Kabupaten Bogor yakni Samisade, sebagian besar Desa di 40 Keamatan di Kabupaten Bogor mengalami hal serupa.

“Kalau menurut saya itu hal yang wajar, artinya mengapa saya bilang wajar, bukan hanya Sukamanah saja kan yang ngebul. Walaupun ngebul fisik masih bagus lah, kita sesuai beli beton kalau memang kita komplain kita ke beton,” ucap Hadi Sutadi kepada Bogorupdate.com.

“Sebelum ini saya kan sudah komplain ke Beton kenapa ko bisa ngebul. Sedangkan dulu kita beli bagus, tapi diluar Beton Universal juga banyak beton yang ngebul tapi kan tidak diramekan,” sambung Hadi.

Selanjutnya Hadi menjelaskan, pengerjaan betonisasi jalan yang ada di Desa Sukamanah sudah sesuai dengan fisik. Walaupun jalan ini rusak masih ada toleransi dari pihak beton untuk perbaikan.

“Kita sesuai fisik silahkan saja, kan kalau mau itu konfirmasi dulu lah, gitu kan, kalau sudah ngelotok, dari 28 hari dia janji, saya minta diperbaiki, saya yang minta, kalau kaya gini kita siram pakai semen itu malah ngelotok, bisa ga warga dijamin tidak lewat paling dua hari tiga hari, karena memang cuacanya terlalu panas,” cetusnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Kampung Cibedug, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, keluhkan debu dari pembangunan betonisasi jalan yang kualitasnya diragukan, dari program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) yang berdampak ngebul, ke rumah warga maupun Masjid.

Dikhawatirkan betonisasi jalan Desa yang berdebu dan ngebul itu bisa menimbulkan penyakit kepada anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu warga mengeluhkan sudah ada 4 orang anak yang sakit, diduga dari debu tersebut.

Warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika pembangunan jalan ini tidak segera diperbaiki akan menimbulkan banyak permasalahan dan dapat cepat rusak, karena dilihat dari pembangunannya tidak sesuai.

Debu dari jalan tersebut menyebar kemana-mana, dikhawatirkan menjadi penyakit untuk warga.

“Wah ini mah ga bakal bener, sehari bisa 7 kali nyiram, debunya sampai masuk ke masjid. Kualitas mutunya kurang bagus. Warga di sini juga banyak yang sakit, ditakutkan dampak dari debu ini,” ucap salah satu warga kepada Bogorupdate.com, Rabu (23/8/23).

Exit mobile version