Rumpin, BogorUpdate.com – Di Moment HJB yang ke 542 pada Senin (3/6/24), banyak doa yang belum terkabul di HJB sebelumnya. Masyarakat Kecamatan Rumpin yang merasa dianak tirikan dalam pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah Kabupaten Bogor menimbulkan banyak kritik dari masyarakat Rumpin.
Seeprti puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) melakukan aksi teatrikal di Jalan Raya Cicangkal – Gunung Sindur, tepatnya di depan Bale Tirtawana Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin.
Aksi tersebut dalam rangka menyambut Hari Jadi Bogor yang ke 542 serta upaya melakukan kritik kepada pemerintah Kabupaten Bogor yang masih abai atas kerusakan beberapa ruas Jalan utama di Kecamatan Rumpin, salah satunya Jalan Cicangkal-Gunung Sindur yang menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Kecamatan Gunung Sindur.
Ketua HMR Wildan Muhollad saat orasinya menyampaikan bahwa pihaknya menuntut pemerintah kabupaten Bogor, agar segera membangun jalan-jalan utama di Kecamatan Rumpin, terutama jalur truk tambang.
“Kami meminta agar Pemkab Bogor segera merealisasikan pembangunan jalur khusus Tambang serta menertibkan armada truk tambang dengan membangun kantong-kantong parkir, agar truk tambang tidak lagi parkir di badan jalan,” katanya kepada Wartawan.
Menurutnya, dengan lambatnya laju pembangunan infrastuktur utama di Kecamatan Rumpin serta lemahnya pengawasan armada truk tambang oleh Pemkab Bogor, menyematkan Raport Merah kepada Pemda dan DPRD Kabupaten Bogor.
Hal senada juga di sampaikan Koordinator Forum Masyarakat Desa (FMD) sekaligus ketua Alinasi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Junaedi. Dia mengatakan wilayah Kecamatan Rumpin masih banyak persoalan yang belum diperhatikan oleh pemerintah dan merugikan masyarakat, baik secara ekonomi, kebudayaan, lingkungan hidup dan kesehatan.
“Mulai konflik agraria sampai kerusakan infrastuktur dan pembangunan TPST di Desa Cibodas. Di Rumpin masih banyak persoalan yang perlu di benahi oleh PEMDA dan DPRD Kabupaten Bogor, mulai dari konflik agraria di Desa Sukamulya sampai kerusakan infrastuktur jalan,” ujar Kang Junaedi.
Saat ini, lanjut Junaedi, jalan Cicangkal-Legok masih tersisa 500 M dalam kondisi rusak parah. Jalan Ciparigi – Warungjata juga masih sekitar 2 KM dalam kondisi rusak parah, apalagi jalan Cicangkal – Gunung Sindur yang memang di gunakan oleh truk angkut hasil tambang.
“Oleh karena itu, dalam peringatan HJB kali ini kami menuntut Pemkab Bogor agar lebih memperhatikan pembangunan sarana umum di Kecamatan Rumpin,” tutup Tegas Junaedi dalam orasinya. (Dyn)