Petani di Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor kesulitan air dan keluhkan mahalnya harga pupuk. (Ist)
Nanggung, BogorUpdate.com – Para petani di Desa Kalong Liud, Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, harus menarik nafas lebih dalam untuk menghadapi musim kemarau yang menyebabkan sumber air untuk bercocok tanam tidak mengalir karena kekeringan.
Bukan hanya karena kekeringan, petani pun harus bersabar karena harga pupuk yang mahal dan langka saat dicari.
Seperti yang dikeluhkan salah satu petani Ajat (59), ia mengatakan, beralih fungsi lahan persawahan menjadi ladang pertanian itu membuat pengeluaran lebih besar dari biasanya.
“Tadinya kami tani sawah tapi sekarang berubah menjadi tanaman sayuran, kekeringan kali ini sangat susah terutama untuk air mandi juga sering tidak ada,” kata Ajat, Selasa (12/9/23).
Ajat mengatakan, selain mahalnya harga pupuk, juga saat ini sulit mencarinya. “Padahal kami pengen beli pupuknya bukan minta, tapi mencarinya susahnya minta ampun. Kita cari ke wilayah lain kan tidak bisa, katanya harus di wilayah masing-masing tapi kalau disini selalu kehabisan, ya mau gimana lagi?,” keluhnya.
Dia mengaku harus rela mengeluarkan ongkos lebih tinggi bila ketersediaan pupuk pun masih ada untuk dibeli.
“Biasanya kalau pakai kartu tani, harganya 120 tapi kalau tidak pakai kartu harganya bisa sampai 180 ribuan perkarung,” keluhnya.
Dia mengaku dengan beralih fungsinya lahan persawahan menjadi kebun sayuran membuat pengeluaran lebih tinggi dari biasanya.
“Kalau bercocok tanam padi memang pengeluaran sedikit kecil daripada tanaman sayuran ini yang modalnya sampai puluhan juta, kami terpaksa saja beralih fungsi karena susah nya air,” katanya.