Cibinong, BogorUpdate.com
Buku pertama jurnalis multimedia telah terbit April tahun 2021, kini hasil karya jurnalis Herik Kurniawan dan Endang Gunawan kembali terbit dengan judul Jurnalis Multimedia Vol.2: Teknik.
Buku kedua tersebut berisi teknik bagaimana menjadi seoarang jurnalis televisi, Online dan Radio, dalam menghadapi era digital khusunya para jurnalis pemula.
“Alhamdulillah buku kedua ini telah selesai kami kerjakan dan bisa menjadi rekomendasi bagi para jurnalis pemula yang akan terjun menjadi jurnalis,” kata Herik Kurniawan saat webinar dan bedah buku Jurnalis Multimedia Vol 2.
Menurut Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), buku tersebut merupakan buku lanjutan buku pertama yang berisi etik. Setelah membaca buku kedua diharapkan para jurnalis bisa memberikan konten hasil liputan untuk keberbagai platfrom media diperusahaan tempat bekerjanya.
“Tidak hanya jurnalis, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum bisa membaca buku ini sehingga bisa menambah wawasan soal jurnalis,” kata Wapemred iNewstv.
Sedangkan penulis Endang Gunawan menambahkan, ditengah persaingan kecepatan informasi dan perkembangan media digital saat ini, para jurnalis dituntut untuk bisa mengembangkan diri menjadi jurnalis serba bisa dalam membuat konten liputan berupa teks, video, Poto, audio dan grafis.
“Saat ini semua jurnalis harus menguasi konten-konten tersebut jika tidak maka tidak akan berkembang skill jurnalisnya, maka melalui buku ini Insyaallah menjadi jurnalis multimedia atau jurnalis serba bisa,” kata egoen panggilan akrabnya.
Egoen menambahkan, setelah buku pertama jurnalis multimedia Vol 1 dan 2 terbit akan terbit kembali jurnalis multimedia vol 3 yang berisi strategi.
“Buku ketiga nanti merupakan buku penyempurna dari buku sebelumnya,” katanya.
Sementara itu peserta seminar bedah buku dari mahasiswa IPB Sabrina Hudi Restyani mengatakan buku jurnalis multimedia Vol 2 membantu untuk para pemula maupun jurnalis untuk meningkatkan etika baik dalam media televise, online dan radio.
“Buku ini dikemas denggan sangat simple, mudah dipahami, sehingga memudahkan kaum awam untuk mengetahui lebih luas jurnalistik,” kata Sabrina.
Peserta lainnya dari salah satu Humas Budi Bahtiar mengaku buku ini sangat fundamental bagi insan jurnalis dan pegiat literasi di Indonesia, karena dengan memahami konsep jurnalis multimedia di era yang multi platform jurnalis harus merubah mind set dan pola kerja sebuah produk media.
“Transformasi digital yang menuntut kita untuk bisa bergerak tumbuh dan menyesuaikan dengan tuntutan informasi serba cepat beragam menarik tetapi tetap memegang prinsip jurnalisme. Buku ini useful dan powerful,” tuturnya.