Artikel, BogorUpdate.com – Setiap ibu hamil tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi calon bayinya, apapun akan dilakukan agar anaknya dapat terlahir secara normal dan dalam persalinannya pun mudah. Namun, terkadang ibu hamil melakukan cara yang salah dalam kehamilannya atau mengikuti mitos-mitos yang kepercayaan ini sudah terjadi secara turun-temurun.
Memang, kebudayaan dan masyarakat tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sering ditemukan sejumlah pengetahuan dan perilaku budaya yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan atau bahkan memberikan dampak kesehatan yang tidak baik untuk ibu dan anaknya.
Dapat dikatakan mitos-mitos dalam kehamilan sampai saat ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Khususnya oleh sebagian orang yang tidak memiliki banyak informasi tentang kehamilan. Nah, Apa saja mitos tersebut? ayo kita simak bersama-sama ya mom!
1. Ibu Hamil Tidak di Perbolehkan Minum Es karena Menyebabkan Bayinya Besar.
Faktanya, mengkonsumi es saja tidak menyebabkan bayi menjadi besar. Jadi apabila ibu hamil mengkonsumsi air putih es itu diperbolehkan, karena sebenarnya yang mengakibatkan janin menjadi besar bukan esnya tetapi minuman apa yang dikonsumsi atau air es dicampur seperti es sirup, es teh manis dan lain-lain. Hal ini lah yang dapat mengakibatkan janin menjadi besar.
2. Ibu hamil harus pakai benda tajam seperti peniti dan gunting, bangle yang betujuan agar tidak diganggu makhlus halus.
Anggapan bahwa ibu hamil harus memakai peniti, gunting, bangle atau benda lain dengan harapan tidak diganggu oleh makhluk halus adalah mitos belaka, karena faktanya benda yang dianggap jimat tidak memiliki efek dari segi medis terhadap ibu hamil, maupunperempuan secara umum dan kesehatan serta keselamatan keturunan mereka. Oleh karena itu, jika ibu hamil dan bayinya ingin sehat, maka harus makan makanan yang bergizi secara alami, tidak lelah dan stress.
3. Ibu hamil tidak diperbolehkan melakukan hubungan seksual.
Ketakutan ibu hamil apabila ingin melakukan hubungan seksual adalah khawatir membahayakan janin yang dikandungnya, namun faktanya, ibu hamil diperbolehkan melakukan hubungan seksual asal tidak sering atau berlebihan, atau sebaiknya maksimal seminggu 2-3 kali. Bahkan seorang ibu hamil disarankan melakukan hubungan seksual pada saat menjelang persalinan karena dapat merangsang kontraksi sehingga memudahkan dalam proses persalinan. Tetapi perlu diketahui dalam masa trimester I kehamilan, sebaiknya suami tidak memuntahkan sperma di dalam ibu hamil agar tidak memicu kontraksi pada persalinan.
4. Ibu Hamil Tidak Boleh Memakan Nanas.
Mitos yang beredar, ibu hamil tidak diperbolehlan memakan nanas karena dianggap akan menyebabkan keguguran pada janin, namun faktanya Ibu hamil boleh-boleh saja memakan nanas apabila dalam porsi yang normal atau tidak berlebihan, karena dalam buah nanas juga terdapat banyak manfaat dari nutrisinya. Kemudian, ibu hamil yang ingin mengonsumsi nanas disarankan untuk mengonsumsi nanas yang segar dan menghindari konsumsi nanas dalam bentuk jus atau minuman kaleng.
5. Bentuk Perut Ibu Hamil Menentukan Jenis Kelamin pada Janin.
Bentuk perut ibu hamil yang dianggap dapat menentukan jenis kelamin adalah mitos karena faktanya bentuk perut selama kehamilan memang ditentukan oleh beberapa faktor namun, jenis kelamin bukan salah satu faktornya, contoh faktor yang mempengaruhinya adalah bentuk perut ibu hamil yang dipengaruhi oleh bentuk tubuh alaminya
6. Ibu Hamil Tidak Boleh Mewarnai Rambut.
Ibu hamil tidak boleh mewarnai rambut karena dikhawatirkan akan membahayakan janinnya, Namun, faktanya, ibu hamil diperbolehkan mewarnai rambutnya selama masa kehamilan tetapi yang harus diperhatikan saat mewarnai rambut adalah hindari kandungan amonia karena dapat menyebabkan rasa mual. jadi pastikan saat ibu hamil akan mewarnai rambutnya lakukan lah di area terbuka atau berventilasi agar tidak terlalu banyak menghirup bau kimia pewarna rambut.
7. Ibu Hamil Tidak di Perbolehkan untuk Duduk di Depan Pintu.
Larangan duduk di depan pintu karena dianggap akan mempersulit proses persalinan adalah mitos, karena faktanya, hingga saat ini, belum terdapat pembuktian atau penelitian dari para ahli yang menjelaskan benarnya dari anggapan tersebut atau dapat dikatakan tidak ada keterkaitan antara ibu hamil duduk didepan pintu dapat mempersulit proses persalinan.
SIKAP IBU HAMIL DALAM MENANGGAPI MITOS-MITOS TERKAIT KEHAMILAN
Tanggapan para ibu hamil tentunya berbeda, ada yang mempercayai mitos tersebut dengan mentah-mentah dan terdapat juga yang tidak percaya. Kemudian, langkah seperti apa yang sebaiknya dilakukan para ibu hamil untuk menanggapi mitos-mitos kehamilan?
1. Diskusikan kepada Bidan atau Dokter kandungan terkait mitos-mitos yang didapatkan selama masa kehamilan
2. Berhati-hati dalam menerima informasi terkait kehamilan jika bukan dari ahlinya.
3. Jangan langsung mengikuti arahan terkait mitos-mitos kehamilan yang beredar, gunakanlah logika dan rajin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Edukasi mengetani mitos-mitos yang beredar dimasyarakat penting untuk di beritahu mengenai fakta sebenarnya karena akan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya, tentu hal ini dapat berpengaruh bagi kesehatan janinnya.
Nah, berdasarkan informasi di atas sekarang mom sudah tahu kan, fakta-fakta dari mitos yang beredar dimasyarakat, semoga dengan artikel ini para ibu hamil ataupun calon ibu dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait mitos – mitos terhadap kehamilan, sehingga ibu hamil tidak salah dalam memberikan perawatan atau penanganan untuk calon bayinya.
Sumber :
Komalasari, H., Bukhori, A., & Dina, I. S. (2015). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Mitos Seputar Kehamilan Di Desa Pegirikan Tahun 2013. Siklus: Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 1(2).
Sari, L. S., Husaini, H., & Ilmi, B. (2017). Kajian budaya dan makna simbolis perilaku ibu hamil dan ibu nifas. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(2), 78-87.
Penulis : Febrina Anggraini Kartika (172211006)
Program Studi : S1 Kebidanan_Universitas Binawan
Dosen Pengampu : Apriani Riyanti, M.Pd.