Pasca keracunan, Kepsek SDIT Al-Mubarokah Cileungsi larang siswanya jajan sembarangan. (BU)
Cileungsi, BogorUpdate.com – Padma, Kepala sekolah (Kepsek) SDIT Al-Mubarokah yang berlokasi di Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, membenarkan bahwa anak didiknya keracunan makanan jenis stik pedas ber merk Latio Daya pada Senin (25/2/24) lalu.
“Itu kejadiannya bertahap durasinya dari Senin 25 Februari 2024 lalu,” akunya kepada wartawan, Kamis (29/2/24).
Sementara pihak penjual jajanan yang menjual makanan tersebut, menurut Padma, telah dilakukan penyelidikan oleh pihak Kepolisian.
“Pihak penjual sudah diperiksa oleh kepolisian bahkan sampai tadi malam baru dikasih pulang sekitar jam 1 malam,” ujarnya.
Terkait jajanan, lanjut Padma, yang mengakibatkan beberapa anak dirawat menurut pengakuan pedagang itu dibeli dari salah satu agen yang berada disamping Puskesmas Cileungsi.
“Kata yang jual itu dia beli di warung agen yang berada disamping puskesmas Cileungsi,” jelasnya.
Selanjutnya pasca kejadian keracunan makanan dia menghimbau kepada Siswa – siswinya agar membawa bekal makanan dari rumah dan untuk sementara melarang pedagang berjualan disekitar sekolah SDIT Al-Mubarokah.
“Untuk sementara yang jualan kita antisipasi untuk tidak berdagang dulu didepan sekolah, dan siswa kita diberlakukan agar bawa makan minum sendiri dari rumah,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Pasca dua siswi SD di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan, Pemerintah Kecamamatan (Pemcam) Cileungsi bakal menurunkan Satpol PP untuk menyisir sejumlah pedagang yang mangkal di sekolah.
Camat Cileungsi Adi Henryana mengungkapkan pihaknya sudah menugaskan Kasi Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) meninjau ke sekolah tersebut.
“Kalau sampel sudah diambil, untuk mengetahui kadar makanan tersebut,” ungkapnya.
Perihal itu Adi mengatakan pihaknya telah menghimbau ke semua guru agar lebih selektif dalam pengawasan jajanan muridnya, agar kasus ini tidak terulang.
“Selain menyisir, kami juga bakal menurunkan Satpol PP untuk memeriksa ke pedagang yang kerap mangkal di sekolah,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, penemuan permen viral ini memang sudah ramai di media sosial dan rencana Pemcam pun bakal mengumpulkan semua guru di wilayah Cileungsi.
“Ini tindakan preventif kami sebagai bahan upaya kedepan, karena sudah ramai di media sosial terkait permen itu,” katanya.
Seperti diketahui, kasus ini sempat ramai di media sosial ada dua siswi mengalami keracunan, usai mengkonsumsi makanan ringan tersebut salah satunya masih dirawat di Rumah Sakit Medika Cileungsi.